Ekonomi & Bisnis Maluku 

Meski Turun Harga, Hasil Rumput Laut Tanimbar Tetap Alami Peningkatan

Saumlaki, indonesiatimur.co – 

Hasil budidaya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mengalami peningkatan produksi 80 persen tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 40 persen, meskipun harga rumput laut di pasaran menurun tajam. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) KKT, Frederick Batlayeri, Senin (07/09/2020).

Ia mengatakan, faktor utama hingga terjadi peningkatan hasil, karena banyak masyarakat yang mata pencahariannya sehari-hari sebagai petani maupun nelayan tangkap, beralih menjadi pembudidaya rumput laut.

“Sejauh ini, rumput laut kering pangsa pasarnya lebih banyak di Surabaya maupun Makasar. Namun harga rumput laut sementara turun tajam, yakni Rp10 ribu per kilogramnya. Biasanya, harga normalnya Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram,” ungkap Batlayeri.

Ia melanjutkan, meski turun harga, masyarakat di Tanimbar begitu antusias menggeluti budidaya rumput laut. Untuk itu, dirinya akan mengagendakan pertemuan bersama para pengusaha pembeli hasil rumput laut, guna membicarakan standarisasi harga yang ditetapkan nantinya sehingga mencegah adanya perilaku mencari keuntungan yang bisa merugikan para pembudidaya. Apalagi menurutnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan hingga sekarang belum menetapkan standar harga bagi pembelian hasil rumput laut. Untuk itu, DKP akan mengambil langkah awal agar para pembudidaya bisa lebih sejahtera dalam menikmati hasilnya.

Dirinya menambahkan, pada Jumat, 4 September 2020 lalu, pihaknya telah melakukan penyerahan bantuan sarana dan prasarana bidang perikanan budidaya rumput laut berupa tali longline, waring atau alat jemuran rumput laut, terpal, jangkar dan pendukung lainnya sebanyak 25 paket per itemnya. Bantuan-bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Perikanan. Dalam penyerahan bantuan tersebut, pihaknya melibatkan para tokoh agama setempat untuk ikut dalam kegiatan dimaksud, dengan tujuan agar para pendeta, pastor dan ustad ini bisa memberikan motivasi kepada para kelompok masyarakat pembudidaya rumput laut.

“Penyerahan bantuan sarana dan prasarana tersebut, dilaksanakan langsung dan bertempat di tengah Laut Rotan, Desa Lelingluan, Kecamatan Tanimbar Utara,” ucapnya.

Ia menjabarkan, terdapat lima titik sentral yang ditetapkan sebagai zona utama pengembangan budidaya rumput laut. Diantaranya Kecamatan Selaru, Wermaktian, Wuarlabobar, Tanimbar Utara, dan Kecamatan Molu Maru, dengan luasan wilayah budidaya sebesar 22 ribu hektar, namun yang baru dikelola selama ini hanya baru sebanyak sembilan ribu hektar.

“Diharapkan mereka bisa merawat, memanfaatkan bantuan sarana dan prasarana yang diberikan agar berdayaguna dan dapat meningkatkan usaha perikanan budidaya rumput laut,” tutupnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.