Ekonomi & Bisnis Maluku 

Pemkot Ambon Ijinkan Tempat Permainan Anak Dan Karaoke Dibuka Dengan Prokes Ketat

Ambon, indonesiatimur.co – Ketika pandemi covid-19 melanda kota Ambon, Pemerintah Kota Ambon menutup karaoke dan arena bermain anak di Kota Ambon.

Namun setelah Kota Ambon masuk zona kuning atau daerah beresiko rendah penyebaran covid-19, maka pemkot memberikan izin untuk membuka karaoke dan tempat permainan anak.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Rico Hayat, pembukaan tempat  hiburan dan karaoke sesuai dengan komitmen Walikota guna memulihkan ekonomi masyarakat. “Awalnya rencana pembukaan karaoke dan tempat permainan anak akan dibuka 4 April lalu, namun karena bulan puasa ditunda hingga 20 mei baru mulai operasional,”ungkap Kadis pada Selasa (25/05/2021).

Kadis mengatakan, untuk karaoke sebelum beroperasi mereka harus mengajukan permohonan ke tim gustu untuk izin beroperasi.
“Kita sudah lakukan rapat koordinasi dengan asosiasi karaoke, dimana mereka diarahkan melalukan prokes ditempat usaha. Ada pun prokes yang harus dipenuhi  adalah semua karyawan karaoke sudah di vaksin. Selain itu sebelum dibuka, tim juga sudah melakukan peninjauan dan pantauan di lokasi tempat usaha,”terangnya.

Dari pengajuan ijin tersebut,  ada beberapa yang sudah memenuhi syarat prokes dan standar yg ditetapkan, sehingga diperbolehkan buka, namun jam operasionalnya dibatasi.
“Jadi mereka buka dari pagi tidak bisa sampai larut malam. Sesuai rekomendasi yang dikeluarkan ada 12 karaoke dan 2 tempat permainan anak yang sudah dibuka. 12 karaoke tersebut yaitu, Huppy Puppy, NAV, Grand Palace, Neoneptons, Nikita, Diva, Surya Pesona, X-Nine, Rajawali, Nakamichi, Sakura Dua, dan Alvino.
Sedangkan wahana tempat permainan anak yakni, PT Funworld Maluku City Mall (MCM) dan PT Funworld Ambon City Center (ACC).

Pada kesempatan itu, dirinya berharap dengan dibukanya karaoke dan tempat permainan anak, pelaku usaha dan masyarakat harus menjaga protokol kesehatan, agar tidak menjadi kluster baru nantinya.
“Satu minggu ini kita akan melakukan pemantauan, karena kita tidak inginkan terjadi kluster baru,”tegasnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.