Daerah Maluku 

Ketemu Kader Kosgoro 1957 di Saumlaki, Dedy Miharja Bahas Program Nelayan Berdaulat

Saumlaki, indonesiatimur.co – Dalam lawatan kunjungannya ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Wakil Ketua PPK Kosgoro 1957 Bidang Kelautan dan Perikanan, Dedy Miharja, menyempatkan diri untuk bertatap muka dengan kader dan pengurus PDK Kosgoro di Bumi Duan Lolat.

Dalam tatap muka itu, Dedy
yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, memberikan banyak masukan. Diantaranya dia menyarankan agar Kosgoro di Tanimbar harus mampu menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang menjadi visi misi sesuai dengan semangat Doktrin Perjuangan Tri Dharma KOSGORO 1957 yaitu Pengabdian, Kerakyatan dan Solidaritas untuk menjawab dinamika masyarakat dan denyut nadi kehidupan masyarakat yang bermuara kepada mensejahterakan rakyat.

“Sesuai dengan arti atau makna dari KOSGORO itu sendiri yaitu bahwa KOSGORO adalah Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong yang lahir pada tanggal 10 November 1957 dengan bentuk Gerakan Koperasi. Untuk itu kami berharap agar kader-kader KOSGORO di Tanimbar ini untuk membentuk Koperasi dalam menjawab tantangan bahwa Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku ini merupakan bagian dari Program Maluku Lumbung Ikan Nasional. KOSGORO agar bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten untukĀ  mensukseskan program ini dan berperan secara aktif dalam mensejahterakan nelayan dari Garis Kemiskinan dan jangan mau jadi penonton di daerah sendiri,” tandasnya.

Dirinya juga memperkenalkan program satu juta nelayan berdaulat yang digagas oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan. Dimana program 1 Juta Nelayan Berdaulat bertujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi nelayan di Indonesia melalui dukungan teknologi 4.0, meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya laut, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan kedaulatan maritim Indonesia dengan melibatkan nelayan sebagai garda terdepan.

Bahkan kesempatan itu, Dedy, mengungkapkan tentang program “Fish On”. Ia menjelaskan bahwa melalui aplikasi “Fish On” yang tersambung dengan satelit oceanographic itu, para nelayan bisa langsung mengetahui lokasi berkumpulnya ikan sehingga akan lebih efektif dan efisien sehingga hemat bahan bakar minyak (BBM) saat melaut.

“Kalau dulu itu nelayan cari ikan, sekarang dengan adanya teknologi Fish On, nelayan tangkap ikan,” tandasnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.