Daerah Maluku 

Bertekad Turunkan Kemiskinan, TGPP Gandeng OPD, Perbankan dan BUMN

Ambon, indonesiatimur.co – Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan ekonomi yang fokus untuk menurunkan angka kemiskinan di Maluku yang berjumlah 321.819 jiwa atau 17,87 persen, maka Tim Gubernur Percepatan Pembangunan, bersama-sama dengan seluruh stake holder yang ada termasuk OPD , Bappeda, private-sector, perbankan, dan BUMN,  melakukan pertemuan untuk menentukan atau melalukan koordinasi, komunikasi dan kolaborasi untuk mengatasi atau fokus kepada program-program yang sudah ada dan akan di lakukan .

Hal ini diungkapkan Ketua TGPP, Hadi Basalamah, usai rapat dengan OPD, Perbankan, BUMN dan private-sector, pada Jumat (12/11/2021).

“Tadi kita membahas siapa bertanggung jawab apa terhadap kemiskinan yang ada di kabupaten kota, dengan tujuh parameter tadi mulai kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan kita sudah sepakati,”tandasnya.

Menurutnya, program-program itu nantinya akan dikolaborasi, sehingga akan ada link and match. Jadi tidak lagi sendiri-sendiri. Tetapi semuanya fokus pada penanganan kemiskinan.
“Nanti akan diatur provinsi seperti apa, kabupaten, pusat, private-sector, seperti apa.
Kemudian kita akan mencoba membuat desk untuk penanganan quick program atau penanganan-penanganan cepat di lapangan, termasuk sosialisasi. Sehingga kemiskinan ini kita bisa turunkan sesuai dengan yang di targetkan,”jelasnya.

Dia berharap secepatnya bisa di lakukan antisipasi untuk program-program tersebut. Dalam rapat tersebut telah terungkap bahwa banyak hal yang sudah berkembang, termasuk infrastruktur. Dan ditargetkan sampai dengan 2024 angka kemiskinan akan turun sesuai dengan target

“Nanti akan kita revisi baru. Akan ada target yang baru. Nanti tiap tahun itu turun 1 persen,”tegasnya.

Dia mengungkapkan, dari sisi infrastruktur aksesbilitas, baik itu Dinas Sosial, Badan Bencana, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, semua akan bergerak bersama.

Dengan potensi laut di Maluku yang luasannya mencapai 92persen, Maluku memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lain, sehingga penanganannya juga berbeda.
“Ini bukan penghambat, tapi suatu rahmat yang ada dengan potensi besar, tinggal bagaimana kerja-kerja besar ini bisa holistik dan fokus, sehingga semua ini bisa berjalan,”tuturnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.