Daerah Maluku 

Sikapi Konflik di Kariu, Fatlolon Imbau Warganya Tidak Terprovokasi

Saumlaki, indonesiatimur.co – Pasca konflik antar dua negeri di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tenggah, serta menjelang pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), tingkat Provinsi Maluku yang akan dilangsungkan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) pada 18 Maret mendatang, Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, mengimbau warganya untuk tidak terpancing dengan berbagai informasi menyesatkan yang dapat memecah-belah kerukunan antar umat beragama di Bumi Duan Lolat.

Menurutnya, tingkat kepedulian dan keterlibatan seluruh warga masyarakat merupakan kunci utama untuk mencegah konflik sosial. Masyarakat adalah tulang punggung deteksi dini yang cukup penting dan efektif dalam mencegah konflik sosial. Selain itu, kerjasama sama antar instansi pemerintah, TNI/Polri dan masyarakat secara sinergis dan berkelanjutan akan menciptakan kultur yang baik demi terciptanya tatanan masyarakat yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

Dirinya menilai kalau peran penting dari tokoh agama, pemuka agama dan tokoh masyarakat, sangat berperan penting dalam memberikan sosialisasi, imbauan, dan arahan-arahan kepada masyarakat, dengan kegiatan-kegiatan pencegahan melalui khotbah-khotbah keagamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan, serta menciptakan suasana yang kondusif di wilayahnya.

“Agama yang menyatukan keragaman kita, bukan agama dijadikan alat memecah belah di antara kita. Semangat inilah yang menjadi prioritas dan utama untuk kita jaga bersama-sama, agar tercipta suasana yang kondusif di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini” kata Bupati, Kamis (27/01/2022).

Sebagai orang nomor satu di Tanimbar dirinya mengingatkan bahwa, sejak konflik sosial yang pernah melanda hampir sebagian besar wilayah Maluku, Tanimbar termasuk kabupaten yang aman dan damai. Tingkat kerukunan umat beragama di Duan Lolat ini tidak pernah pecah. Kendati demikian, dirinya tetap mengimbau untuk mensikapi perkembangan situasi terkini yang terjadi saat ini, Bupati berharap kepada seluruh jajaran forkopimda, seluruh camat dan kepala desa-lurah, serta seluruh organisasi keagamaan di KKT, untuk senantiasa mewaspadai setiap gerakan sekecil apapun yang bisa menimbulkan konflik sosial, dan harus diantisipasi lebih dini.

“Kalau ada riak-riak konflik, baik itu konflik horizontal maupun vertikal untuk bisa segera dicegah,” harap dia.

Bupati mengajak kepada para pimpinan umat beragama dan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, agar selalu hidup dengan rukun, saling bahu-membahu dan bergotong-royong, serta selalu memperkuat persatuan, kerukunan, dan keharmonisan antar umat bergama dalam bermasyarakat. Waspadai dan jangan mudah terpancing oleh berbagai isu dan hasutan yang tidak bertanggung jawab (provokasi), yang mengarah pada perpecahan kerukunan bersama.

“Berhati-hatilah dan selalu bijak dalam penggunaan media sosial, serta jangan mudah terprovokasi oleh media sosial,” tandasnya mengingatkan. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.