Budaya Maluku 

Walikota Ambon Buka Puasa Bersama Para Pedagang di Pasar Mardika

Ambon, indonesiatimur.co – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, didampingi Sekretaris Kota Ambon (Sekkot) Agus Ririmasse, Asisten II Setkot Ambon, Fahmi Salatalohy dan sejumlah pimpinan OPD berbuka puasa bersama ratusan pedagang di Pasar Mardika Ambon, Senin (18/04/2022). Kegiatan ini digagas Asosiasi Pedagang Pasar Mardika (APMA).

Dalam tausiyahnya, Ustad Arsal Tuasikal mengatakan, berpuasa tak saja untuk menahan lapar dan haus, tapi juga agar meneguhkan dan menguatkan iman dan komitmen umat Islam kepada Allah SWT, yang mampu melewati tantangan dalam satu bulan.

“Orang beriman adalah orang yang mampu memberi rasa aman bagi orang lain. Kita lihat harmonisasi kehidupan warga kota Ambon dimulai dari pasar Mardika ini. Semuanya tidak lepas dari kepemimpinan Walikota, Wakil Walikota dan didukung Sekkot,” kata Tuasikal.

Dia mengakui, dibawah kepemimpinan Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler, selama 10 tahun ini, warga kota merasakan harmonisasi yang luar biasa. Sehingga tidak salah jika terus ada penghargaan Ambon jadi kota toleransi di Indonesia.

“Semangat dan suasana ini harus tetap dijaga, dilanjutkan. Pasar dibangun tanpa pedagang yang berbeda agama akur, itu nonsen, tidak ada arti. Sebabnya perjumpaan di pasar itu tidak mengenal agama, karena saling membutuhkan,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota mengakui, bulan puasa tahun ini memiliki nilai yang lebih spesifik baik bagi masyarakat di Indonesia dan khususnya di Maluku dan Kota Ambon. Karena bertepatan dengan momen Paskah Kristus oleh umat Kristen.

“Ini memberikan sebuah nilai toleransi yang begitu luar biasa dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, hidup beragama. Bukan saja soal toleransi tapi tentang kerukunan antar umat, itu betul-betul yang harus daerah lain belajar dari Indonesia, Maluku dan Ambon khususnya,” terangnya.

Ambon lanjut Walikota dua periode itu, setiap tahun masuk sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi yang tinggi, 10 besar nasional. Tetapi Ambon adalah satu-satunya Kota dengan tingkat kerukunan antar umat beragama yang terbaik di Indonesia oleh Kemenag RI.

“Ambon menjadi contoh kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Suasana kebatinan ini yang harus kita jaga terus dan dia tidak bisa verbalistis. Saya datang dan buka puasa bersama, mendengar tausiyah, Senda gurau, cakap-cakap dengan pedagang, itu bagian dari implementasi toleransi dan kerukunan,” tandasnya.

Dari pengalaman lima tahun lalu dan lima tahun sisa ini, Pemkot Ambon memberi aksentuasi program pada harmonisasi sosial.

“Ini implementasi harmonisasi sosial yang betul-betul nampak di Kota ini. Sesuai yang Ustad bilang, sangat dirasakan benar harmonisasi sosial selama 10 tahun terakhir, baik secara internal maupun eksternal,” pungkasnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.