KSP Fasilitasi Percepatan Penandatanganan MoU BTNM dengan PT PLN Wilayah Maluku dan Malut
Ambon, indonesiatimur.co– Target pencapaian rasio elektrifikasi di Provinsi Maluku masih membutuhkan kerja keras semua pihak, baik dalam menyediakan pasokan sumber tenaga listik hingga pada ketersediaan jaringan listrik. Sampai dengan bulan Juni 2022, rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Maluku saat ini sebesar 94,6% dan ditargetkan bisa mencapai angka 97,1% di tahun 2022.
Salah satu faktor pentingnya adalah tersedianya jaringan listrik yang menjangkau seluruh penduduk. Dalam rangka mewujudkan perluasan jaringan listrik di Seram Utara, Febry Calvin Tetelepta (Deputi I Kepala Staf Kepresidenan) mendorong pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV Pasahari – Wahai Olong sepanjang 10 km dan JTM 20 kV (eksisting) di Saleman sepanjang 4,3 km di Taman Nasional (TN) Manusela di Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Untuk itu, sebagaimana aturan yang berlaku, pemanfaatan Kawasan Konservasi di TN Manusela membutuhkan persetujuan dari Kementerian LHK yang telah terbit pada 15 Juni 2022.
Langkah selanjutnya dari persetujuan tersebut adalah penyusunan dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balai TN Manusela dengan PLN UIW Maluku dan Maluku Utara (MMU). Selain itu untuk mempertahankan kegiatan konservasi, diperlukan pula Rencana Pelaksanaan Program (RPP) 10 tahun, dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dokumen ini penting agar kegiatan konservasi Taman Nasional Manusela tidak terganggu termasuk keragaman hayatinya.
Pada tanggal 28 Juni 2022, KSP menyelenggarakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian LHK, Kepala Balai Taman Nasional Manusela, serta perwakilan PT PLN dan telah disepakati bahwa dokumen-dokumen tersebut harus diselesaikan pada bulan Juli 2022.
Rumusan dokumen itu harus dilakukan dengan hati-hati namun tetap dengan cepat dilakukan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Jefry Susyafrianto, M.M., Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Ditjen KSDAE. “KLHK harus melakukan kajian dengan teliti terkait dampak yang mungkin ditimbulkan dan mitigasinya, disisi lain, kebutuhan atas listrik juga mendesak. Maka atas fasilitasi dari KSP, kami Kementerian LHK dan PT PLN UIW MMU berkerja keras untuk menghasilkan PKS dan Rencana Kerjanya”.
Hari ini, Rabu (20/07/2022), para pihak berkumpul di Situation Room Gedung Bina Graha untuk membahas perkembangan PKS, RPP, dan RKT sekaligus penandatanganan dokumen finalnya oleh Kepala Balai TN Manusela (MHD. Zaidi) dan GM PT PLN UIW MMU (Made Agus Dwi Putra) dengan disaksikan oleh Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (Febry Calvin Tetelepta), Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi (Jefry Susyafrianto), dan Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) (Adi Priyanto).
Dengan ditandatanganinya dokumen kerja sama dan rencana kerja di atas, maka PT PLN dapat segera memulai kegiatan pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan JTM 20 kV di TN Manusela.
Dengan Demikian listrik masyarakat di Seram Utara yang saat ini terlayani 12 jam menjadi 24 jam.
Diharapkan agar ekonomi masyarakat akan tumbuh dan kesejahteraan masyarakat semakin baik. (it-02)