Maluku Politik 

Dokter Muda Asal Tanimbar Siap Tarung Pemilukada 2024

Saumlaki, indonesiatimur.co -Salah satu putra terbaik asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang selama ini mendedikasikan pengabdiannya di dunia kedokteran, menyatakan diri siap berkonstalasi politik pada 2024 mendatang, yakni Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak nanti. Sosok dokter berdarah muda asal Tanimbar ini yakni, dr. Julianus Aboyaman Uwuratuw, SpB., Subsp.BD (K)., yang akrab disapa Dokter Boy ini kian menguat.

Saat ditemui media ini dalam bincang santai di kediamannya, Senin (17/10/2022), spesialis bedah yang juga sebagai dosen luar biasa non PNS di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makasar ini menyatakan keinginannya untuk ikut berkompetisi bertarung merebut kursi paling berpengaruh di Bumi Duan Lolat. Menurut putra kelahiran Desa Seira tahun 1974 silam dari pasangan Gotlief H. Uwuratuw dan Johana Masela ini, tujuan utamanya adalah membangun Tanimbar dengan kejujuran dan ketulusan.

“Saya pernah melakukan tugas pengabdian selama setahun di RSUD PP Magretti tahun 2011 lalu, meski tahun itu ada beberapa tawaran pengabdian sebagai dokter bedah di daerah lain dengan pengahasilan yang jauh lebih besar angkanya,” ujarnya mengenang masa ketika bertugas dan turut terlibat melahirkan perda tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan di Tanimbar kala itu.

Dokter Boy mengatakan, bahwa masyarakat Tanimbar saat ini sangat membutuhkan sosok pemimpin yang benar-benar profesional dan punya komitmen untuk melakukan perubahan di daerah yang terkenal dengan potensi Gas Alam Abadi Blok Masela. Artinya sosok pemimpin ke depan itu harus benar-benar matang dalam membaca kebutuhan, persoalan, serta kemudian cerdas dalam memberikan solusi.

Dari pengamatannya, masalah yang paling utama di Tanimbar adalah pelayanan dasar, yakni kesehatan dan pendidikan, selain masalah air bersih dan kelistrikan.

Keseriusan seorang Dokter ahli bedah yang merupakan putra Tanimbar ini, ditunjukan dengan terus membangun serta menjalin konsolidasi, silaturahmi, serta komunikasi dengan sejumlah partai politik, tokoh masyarakat, dan berbagai kalangan di Bumi Duan Lolat tercinta maupun dipusat untuk partai politik.

“Untuk perahu, komuniaksi politik sudah ada. Tetapi masih di belakang layar. Ada beberapa partai politik yang sudah kita bangun komunikasi. Bagi saya, maju dan berkembanglah untuk sebuah perubahan yang lebih baik. Mari sama-sama kita bangun perjuangan bersama ini demi majunya Tanimbar saat ini dan akan datang,” katanya.

Disingung apakah dirinya tidak takut bersaing dengan bakal-bakal calon lain yang usianya jauh diatas dirinya, menanggapi hal itu, Dokter Boy katakan, kalau perhelatan politik mendatang, keterlibatan anak muda dalam kancah catur politik KKT 01 dan 02 harus muncul. Hal ini agar Tanimbar naik kelas sejajar dengan daerah lain di Indonesia yang sudah maju.

“Saatnya yang muda berkarya, bersinergi bersama orang tua kita. Pilkada juga menjadi jembatan regenerasi kepimpinan di Tanimbar,” imbuh dr. Boy.

Menurut dia, keterwakilan kaum muda dalam pilkada KKT nanti, yang mana selama ini kaum muda hanya dianggap sebagai pelengkap. Tetapi jarang ditemui calon dari kaum muda atau milenial maju berkonstalasi politik dalam pilkada. Soal berbagai gagasan dan pengalaman, menurutnya tetap dimiliki oleh masing-masing calon kandidat, tergantung apakah calon kandidat tersebut mau melayani masyarakat Tanimbar dengan kejujuran dan ketulusan ataukah hanya haus akan kekuasaan semata.

Boy Uwuratuw, merupakan lulusan S1 dokter umum pada Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis bedah di Universitas Hasanudin (Unhas) Makasar. Menjadi dosen luar biasa non PNS di Unhas sejak tahun 2017 hingga saat ini. Selain itu, untuk menambah skill keilmuannya, dirinya juga pernah belajar di Ho Chi Minh City – Vietnam, Hiroshima Jepang tentang masalah-masalah kanker hati, di Kuala Lumpur Malaysia, dan New Delhy India. (it-03, Yas)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.