Budaya Maluku 

Pemuda Jazirah Larang FCT Masuk Jazirah Leihitu

Ambon, indonesiatimur.co
Menyikapi pelantikan Hena Hetu versi Mubes Batu Kuda Tulehu yang dilaksanakan pada hari Kamis (27/07/2023) di gedung Ashari, para pemuda Jazirah yang tergabung dalam Hetu Upu Ana, menyatakan sikapnya dalam konperensi pers yang dilakukan Minggu (30/07/2023).

“Ada sekelompok orang mengatasnamakan Hena Hetu. Padahal kita tau Hena Hetu hari ini dipimpin oleh Pak Jais Ely dan Upu Nunu adalah Pak Murad Ismail. Ini legitimasi sangat jelas karena Pak Jais dipilih oleh 18 DPN dari 22 DPN yang ada di Jazirah. Pak Murad Ismail dikukuhkan secara legitimasi oleh majelis latupati se jazirah juga. Oleh karena itu kami menegaskan, sekelompok orang yang kemarin hadir di gedung Ashari dengan mengatasnamakan Hena Hetu itu cacat hukum,”jelas Jeki Sanalu.

Menurutnya, Pak Karel Albert Ralahalu tidak lagi Upu Nunu. Gelar itu telah dicabut saat pelantikan Edwin Huwae sebagai ketua Hena Hetu di Hila, dan Pak Said Assegaff yang menjadi Upu Nunu. Oleh karena itu, ketika Jais Ely dilantik sebagai Ketua Hena Hetu, dilantik pula Murad Ismail sebagai Upu Nunu.
Dengan demikian, dia meminta jangan sampai dengan kepentingan sekelompok orang yang mengatasnamakan Hena Hetu lalu mengadu domba atau memecah belah tokoh-tokoh yang ada di jazirah.

“Kami selaku para pemuda-pemudi Jazirah hari ini bersikap dengan tegas, dengan harapan bahwa kami tidak mau ada sekelompok orang mengatasnamakan Hena hetu atau apapun itu, lalu mau membeturkan tokoh-tokoh kami di Jazirah,”ucapnya.

Terkait kehadiran Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta (FCT) dan menerima gelar kehormatan, Sanalu menganggap pengangkatan itu sangat politis karena mau maju menjadi calon Gubernur Maluku.

Dia mengakui, majelis latupati sebagai lembaga adat tertinggi di Hena Hetu dan sudah meminta FCT untuk tidak hadir, namun hal itu tidak diindahkannya. Oleh karena itu pemuda jazirah menilai FCT tidak mengindahkan apa yang sudah disampaikan majelis latupati.

“Dengan demikian, kami pemuda jazirah melarang FCT masuk ke Jazirah. Hal inl kami sampaikan agar tidak ada informasi-informasi yang mengganggu kestabilan organisasi dan kestabilan masyarakat Jazirah sendiri,”tandasnya.

Sementara itu, Andi Rivai Setiawan Nahumarury mengakui, dirinya sebagai salah satu dari sekian orang yang berkomunikasi langsung dengan Febry, jelang pelantikan di gedung Ashari.

“Saya telah menjelaskan secara detail kepada beliau untuk tidak hadir. Tetapi beliau tetap hadir. Maka dari itu kami selaku pemuda-pemudi jazirah hari ini menilai bahwa beliau bukanlah tokoh yang baik, yang hari ini menjabat sebagai salah satu staff kepresidenan di negara ini. Karena beliau hadir itu bukan atas nama pribadi beliau, tapi beliau sebagai staf kepresidenan. Makanya dengan kehadiran beliau, hari ini setelah konprensi pers kami akan bertemu langsung dengan semua raja yang tergabung dalam majelis latupati, untuk melarang dan membatasi semua aktivitas yang dilakukan oleh pak Febry Tetelepta di jazirah, dari Salahutu, Leihitu, dan Leihitu Barat,”tegas Nahumarury.

Baginya berbicara soal Hena Hetu adalah berbicara tentang adat. Jika kemudian ada beredar SK Kemenkumham terkait keabsahan, itu soal aturan tetapi bicara soal adat tidak bisa disatukan dengan aturan dimaksud.
Sehingga siapapun yang akan dikukuhkan atau diangkat sebagai tamu kehormatan, maka harus melalui raja-raja atau majelis latupati karena ini berbicara soal adat. Jika berbicara soal keabsahan Kemenkumham itu berbicara soal aturan,” tutupnya. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.