Agenda Maluku 

Hadiri Persidangan Jemaat GPM Imanuel, Ini Pesan Camat Sirimau

Ambon, indonesiatimur.co – Camat Sirimau, M Aulia Waliulu hadir dalam pembukaan Persidangan jemaat ke-41 GPM Imanuel Karang Panjang Ambon, Minggu (25/02/2024).

Dalam sambutannya, Camat mengucapkan selamat bersidang, sekaligus terimakasih dan apresiasi kepada jemaat serta panitia.

Menurutnya, berpedoman pada ketentuan yang diatur dalam tata gereja dan peraturan pokok Gereja Protestan Maluku (GPM) tentang jemaat, maka persidangan jemaat merupakan lembaga pengambilan keputusan tertinggi di tingkat jemaat. Sebagai lembaga pengambilan keputusan tertinggi dalam jemaat, maka tentunya persidangan jemaat merupakan representasi dari seluruh stakeholder dalam jemaat, mulai dari wadah-wadah pelayanan unit sektor dan lain-lain.

“Tingkat partisipasi dari seluruh stakeholder di dalam jemaat, tentunya akan sangat menentukan kualitas dari hasil persidangan. Hal ini penting, mengingat sidang jemaat adalah merupakan sebuah proses bersama untuk melakukan evaluasi dan menetapkan program-program jemaat yang dijabarkan dari Renstra jemaat, serta menetapkan anggaran pendapatan dan belanja jemaat. Selain itu, di dalam persidangan jemaat ini juga, akan membicarakan dan menyelesaikan masalah-masalah keutamaan yang relevan, di tahun 2024 ini,”ujarnya.

Dikatakannya, perjalanan tahun 2024 ini, tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Tahun 2024 memiliki tantangan tersendiri, dan setidaknya kita semua akan diperhadapkan pada tiga tantangan besar, yaitu:
yang pertama adalah perubahan iklim. Dampak negatif perubahan iklim mencakup aspek yang sangat luas meliputi krisis air bersih, krisis pangan, sampai pada gangguan kesehatan.

“Dampak tersebut sementara kita rasakan saat ini. Cuaca yang sangat panas mengakibatkan debit air pada sumber-sumber air mengalami penurunan yang sangat drastis. Selain itu, harga bahan pokok terutama bahan makanan mengalami peningkatan yang sangat tinggi, yang disebabkan karena terjadinya kekeringan pada daerah-daerah produksi,”jelasnya..

Yang kedua menurutnya adalah ketidakpastian arah geopolitik. Dinamika politik global yang paling mencolok saat ini adalah rivalitas Amerika dan Tiongkok, perang Rusia dan Ukraina serta konflik timur tengah.
Ketidakpastian arah geopolitik sangat mengganggu proses pemulihan ekonomi di Indonesia, karena rendahnya investasi, berkurangnya angka kunjungan wisata, khususnya wisatawan mancanegara serta serta berkurangnya ekspor dan impor.

“Yang ketiga adalah berkurangnya pasokan energi, sirkulasi energi global akan semakin berkurang dan berpotensi kehilangan produksi hingga jutaan ton. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada meningkatnya harga bahan bakar minyak maupun tarif dasar listrik,”tandasnya.

Di tengah-tengah tingginya faktor ketidakpastian tersebut, Aulia katakan, Pemerintah Kota Ambon terus berupaya untuk memperkuat daya tahan perekonomian yang sudah terbentuk selama ini. Keberlanjutan investasi pada program-program pemberdayaan masyarakat tetap dijaga karena perannya sangat vital dalam menjaga daya beli masyarakat untuk menjamin stabilitas sosial dan ekonomi.

Sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh GPM, untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat, melalui gerakan keluarga menanam, gerakan keluarga melaut, dan gerakan keluarga memasarkan.
Pemerintah kota Ambon juga telah meluncurkan salah satu inovasi daerah, yaitu Kalesang kintal kosong.

“Kalesang kintal kosong, merupakan salah satu upaya pemerintah kota Ambon dalam mengendalikan inflasi daerah, untuk mendukung gerakan nasional pengendalian inflasi pangan melalui kegiatan menanam tanaman penyumbang inflasi seperti cili, tomat dan lain-lain pada pekarangan rumah maupun lahan-lahan kosong,”ungkapnya.

Pada sisi lain, Aulia jelaskan, momentum pemilu dan Pemilukada tahun 2024. Perlu secara bersama-sama kita sukseskan demi menjaga stabilitas politik ,sosial, dan perekonomian di kota Ambon.

“Oleh karena itu, keberhasilan pemilu 2024 perlu dikawal dengan baik oleh seluruh pihak, termasuk warga jemaat, karena stabilitas sosial dan politik merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga daya saing perekonomian daerah, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kota Ambon,”bebernya.

Dirinya tegaskan, keberhasilan pemerintah kota dalam membangun kota Ambon tercinta ini tidak bisa dilepas pisahkan dari peran dan partisipasi masyarakat, termasuk jemaat GPM Imanuel. untuk itu dia mengajak semua jemaat untuk tingkatkan terus partisipasi, koordinasi dan sinegritas, baik dengan Pemerintah Provinsi Maluku, maupun Pemerintah Kota Ambon, untuk mewujudkan masyarakat serta warga jemaat yang sejahtera, bebas dari kemiskinan, bebas dari kebodohan, serta bebas dari keterbelakangan.

“Kedua, secara bertanggung jawab menjaga, merawat dan melestarikan alam, karena dengan demikian alam pun akan menjaga kita semua.
Hindarilah kegiatan-kegiatan membuka lahan baru dengan cara membakar hutan. Buanglah sampah pada tempatnya ,jangan membangun rumah di daerah-daerah lereng atau di pinggiran sungai,”pesannya.

Hal ketiga menurutnya, terus menjaga persatuan dan kebersamaan sebagai warga gereja, tetapi juga dengan masyarakat sekitar. Hindari tawuran, keributan maupun konflik, baik antar gang maupun antar kelompok.

“Hindari mabuk-mabukan dan narkoba, hindari konvoi dan aksi balap liar, terutama dalam menyongsong pelaksanaan pemilu dan Pemilukada yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan,”ujarnya mengingatkan.(it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.