Pengembangan Ternak Merupakan Prioritas Kabupaten Sikka
Bupati Sikka Sosimus Mitang mengatakan Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur memprioritaskan pengembangan peternakan di wilayah pedesaan.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka memberi perhatian khusus pengembangan ternak besar melalui program bantuan sosial kepada masyarakat melalui kelompok tani di desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Sosimus Mitang di Maumere, Sabtu.
Ia mengatakan Pemkab Sikka telah menyalurkan dana sebesar Rp2,9 miliar lebih kepada 16 kelompok petani untuk pengembangan ternak sapi dan pemberdayaan kakao.
Kelompok petani yang mendapatkan bantuan sosial penguatan dan penyelamatan sapi yakni Kelompok Wair Sapi di Desa Kojadai dan Kelompok Poing Peni di Desa Tuabao, dimana masing-masing kelompok memperolah dana sebanyak Rp250 juta.
Delapan kelompok masing-masing mendapat dana Rp100 juta yakni kelompok Cahaya Baru, Puncak Wisata, Langkah Maju, Leja Pate, Cow Boy, Ru Supung, Wini Liin dan Padu Bima.
Terdapat juga bantuan sosial untuk pengembangan kawasan sapi potong diberikan kepada empat kelompok dengan masing-masing mendapatkan dana Rp250 juta yakni kelompok Sinar Harapan, Dala Bekor, Gogo Gaging dan Kareraga.
Bantuan sosial untuk pemberdayaan kakao berupa program integrasi tanaman kakao dengan ternak diberikan kepada kelompok Opi Roin sebesar Rp290 juta dan bantuan sosial sarjana membangun desa diberikan kepada kelompok Karya Sehati sebesar Rp325 juta.
“Selain itu, Pemkab Sikka juga menyerahkan bantuan langsung ternak kepada petani berupa 72 ekor sapi dan 100 ekor kambing,” ujarnya.
Menurut Sosimus bantuan tersebut merupakan program penguatan dan penyelamatan sapi dan kerbau betina produktif dan program pengembangan serta pembibitan kawasan sapi potong serta program integrasi tanaman kakao dan ternak dengan melibatkan para sarjana melalui program sarjana membangun desa.
“Semua program itu dilaksanakan dalam rangka pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014 yang dicanangkan Pemerintah Pusat serta tekad Pemerintah Provinsi NTT menjadikan NTT sebagai Provinsi Ternak,” katanya.
(ANT-296)
Editor: Aditia Maruli