KKP Dukung Pembangunan Kantor Pelabuhan di Tual
TUAL – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendukung pembangunan kantor pelabuhan dalam rangka memberikan kemudahan dalam pelayanan terpadu di sektor perikanan di Kota Tual, Provinsi Maluku.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap (PT) KKP RI, Heryanto Marwoto kepada indonesiatimur.co di Tual, Sabtu (11/8) mengatakan, dengan adanya pembangunan kantor pelabuhan tersebut, dengan sendirinya akan memudahkan pelayanan di sektor perikanan, khususnya untuk pengurusan perijinan kapal-kapal dalam dan luar negeri yang akan beroperasi dan melakukan penangkapan ikan di perairan Maluku.
Selain itu, masih kata Marwoto, Kantor pelabuhan yang akan dibangun dalam satu lokasi di kawasan perikanan terpadu PT. Maritim Timur Jaya (MTJ) di Desa Ngadi, Kota Tual, Provinsi Maluku, juga akan mempermudah pengurusan dokumen ekspor berbagai hasil perikanan.
“Provinsi Maluku merupakan salah satu wilayah di Indonesia Timur yang memiliki potensi besar di sektor perikanan, khususnya perikanan tangkap untuk memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor. Dengan adanya kantor pelabuhan ini, perusahaan atau pengusaha tidak perlu mengurus dokumennya di Kota Ambon sebagai ibu kota provinsi,” katanya.
Marwoto menambahkan, keberadaan kantor pelabuhan hendaknya tidak hanya mengurus dokumen kapal dan kepentingan ekspor PT MTJ yang merupakan bagian dari Artha Graha Network (AGN), tetapi juga dokumen kapal perusahaan lain yang mengembangkan usaha di bidang perikanan di Kota Tual maupun Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD) maupun Kepulauan Aru.
Dirinya menilai, keberadaan MTJ sebagai salah satu industri perikanan terbesar di Indonesia Timur saat ini, sangat sejalan dan turut mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan yang dikembangkan KKP. Selain itu, keberadaan MTJ sangat strategis karena letaknya sangat dekat dengan fishing ground terbaik yakni laut Arafura.
“PT. MTJ juga memiliki komitmen besar mengembangkan sektor perikanan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan membangun industri pengolahan skala besar,” tandasnya.
KKP, lanjutnya, akan terus mendorong peningkatan produksi hasil-hasil perikanan yang dilakukan perusahaan tersebut, termasuk membantu penambahan armada penangkapan.
Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), Umum dan Keuangan PT MTJ, Rumy Kreshna Wibowo mengatakan, pembangunan kantor pelabuhan dan pelayanan terpadu itu menggunakan investasi pengusaha asal Cina sebesar Rp. 5 miliar hingga Rp. 6 miliar. Alokasi dana, bebernya, juga termasuk untuk membangun empai unit ruang pendingin, masing-masing berkapasitas 30 ton di kawasan industri perikanan terpadu PT MTJ.
“Investasi itu merupakan bukti keseriusan investor Cina untuk bermitra membangun industrialisasi perikanan di Indonesia, khususnya Tual sebagai salah satu pusat pertumbuhan sektor perikanan,” tandasnya. [GHEA]