Papua Barat Politik 

Golkar Mentargetkan 15 Kursi DPRPB Pada 2014

Pasca digulirkannya quota kursi di DPR Papua Barat dari partai politik karena harus menghormati jatah 9 kursi Otsus, Partai Golkar nampaknya sudah mempersiapkan kemungkinan tersebut sudah jauh-jauh hari. Kursi di DPRPB yang dulunya sebanyak 44 kursi, akhirnya harus tinggal 35 kursi, karena 9 kursi, dijatahi untuk kursi Otsus.

“Persiapannya secara organisasi sudah dilakukan jauh-jauh hari, khususnya di tingkat provinsi, yakni bagaimana langkah dan strategi dalam memenangkan pileg 2014 mendatang. Untuk itu, Partai Golkar menggelar koordinasi teknis kemenangan pemilu, di Jayapura untuk wilayah Papua, Papua Barat dan Maluku di Jayapura. Dalam rapat koordinasi teknis itu pun, sudah dibuatkan kesepakatan berdasarkan evaluasi kondisi politik obyektif di daerah, maka Golkar sendiri tidak terpengaruh dengan pengurangan kursi di DPRPB, karena kita sudah antispasi sejak dini,” ujar Ketua Harian DPD I Partai Golkar Papua Barat, Origenes Nauw, kepada wartawan, saat dikonfirmasi kemarin di Manokwari.

Origenes mengatakan, dari quota 35 kursi tersebut, Partai Golkar sudah menargetkan maksimal 15 kursi di Parlemen Papua Barat, dan 3 kursi seluruhnya yakni quota kursi DPR RI untuk wilayah pemilihan Papua Barat. Sementara untuk Kabupaten/Kota, kata Ori, hal itu variatif, tetapi Golkar menergetkan, 50 persen plus 1 kursi.

“Jadi target itu telah dirampungkan sesuai dengan evaluasi berdasarkan peta politik daerah, baik dalam kondisi statis maupun dinamis. Target perolehan kursi ini pun dalam rangka memenangkan Aburizal Bakrie, menjadi Presiden RI 2014 mendatang. Memang secara demografi jumlah penduduk tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tingkatan penyumbang suara di daerah lain seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimatan, tetapi secara geopolitik dan geostrategis, kemenangan Golkar pileg maupun pilpres, mempunyai nilai yang sangat penting, untuk pembangunan Papua ke depannya,” tegasnya.

Untuk itu, sebagai Ketua Harian Partai Golkar DPD I Papua Barat, Origenes menghimbau kepada seluruh jajaran partai Golkar di Papua Barat, untuk tetap memantapkan mesin partai dan melakukan kerja-kerja politik yang efektif untuk mencapai target tersebut.

Disinggung soal proses rekruitmen di Golkar sendiri, harus menggunakan metode survey, sebelum caleg diusung partai politik, kata dia, secara organisasi sebenarnya proses survey itu, sudah dilakukan mulai dari diklat-diklat di tingkat pusat dan secara berjenjang di provinsi, kabupaten maupun kota.

“Jadi survey itu sudah kita lakukan,. Untuk survey sebenarnya hanya dilakukan untuk kepentingan pemilukada saja. Sedangkan kalau persyaratan lain yang sudah baku di Golkar dalam pileg mendatang, akan dilakukan evaluasi secara obyektif untuk mengetahui prestasi, dedikasi, lolayitas, dan integrites (tak tercela) dari setiap kader. Yang terbaik, memiliki kapasitas dan kapabilitas yang teruji, maka dialah yang terpilih nantinya,” kata Ketua Komisi C DPRPB ini lagi.

Dia beroptimis, perolehan suara Golkar pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang akan meningkat signifikan, karena hampir semua Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah, adalah pasangan yang diusung oleh Partai Golkar. “Jadi hanya dua kabupaten saja yang kita kalah, yakni Kabupaten Kaimana dan Manokwari. Akan tetapi, Manokwari sudah berkeinginan untuk bergabung ke Golkar. Itu sudah ada signalnya, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya seperti apa,” akunya.(LTR – 01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.