Walikota Ambon: Lestarikan Budaya Makan Patita
Makan Patita adalah identitas budaya yang sangat kental dan perlu dilestarikan, sebab budaya Makan Patita senantiasa menjadi sebuah alat perekat hubungan masyarakat di Ambon.
Demikian dikatakan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat penutupan lomba dan makan patita bersama dalam rangka HUT Kota Ambon ke 437 yang digelar Kecamatan Baguala dan Kecamatan Leitimur Selatan, Kamis (13/9).
Menurut Louhenapessy, semakin kuat hubungan budaya, maka semakin kuat persatuan masyarakat sehingga tidak mudah diintervensi.
“Kita harus melihat Ambon dalam perspektif masa depan, jangan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan seperti yang terjadi belakangan ini di kota Ambon. Oleh sebab itulah, saya menghimbau kepada masyarakat, marilah kita tingkatkan hubungan persaudaraan sebagai persyaratan untuk menangkal rencana yang negative di kota ini,” pinta Louhenapessy
Louhenapessy mengatakan, bahwa dalam menapaki usia ke 437 kota Ambon ini, akan mengalami naik turun dalam proses sosial, dimana ada masa suka maupun duka yang dilewati dengan aman dan damai hingga hari ini. Dan hal ini harus menjadi ungkapan syukur kita kepada Tuhan.
Diakuinya, HUT Kota Ambon tahun ini lebih menekankan pada pengembalian budaya orang Ambon yaitu hidup orang basudara. Sebab itu semuanya terangkum dalam kegiatan-kegitan seperti lomba olahraga maupun makan patita, sehingga akan menumbuhkan solidaritas antar masyarakat, sebagai bagian untuk membangun kohesi dan ikatan sosial yang positif. (BM15/beritamaluku)