Maluku Politik 

Resmol : Rekomendasi PDIP Harus Rasional

SEMMY RESMOL 2Ambon, indonesiatimur.co – Konstalasi politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maluku kian memanas. Sejumlah partai politik telah memasang kuda-kuda untuk mengusung jagoannya untuk ikut bertarung dalam pertempuran politik lima tahunan baik di Provinsi Maluku, Kabupaten Malra maupun Kota Tual.

Lobi-lobi tingkat tinggi juga sudah dilakukan para Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah baik di tingkat daerah hingga ke pusat dengan menggunakan jurus yang elegan maupun saling menyerang dan menjatuhkan para lawannya.

Sementara itu, untuk menghadapi pertarungan tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah melakukan penyaringan dan penjaringan balon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Bupati-Wakil Bupati Maluku Tenggara dan Walikota-Wakil Walikota Tual yang mana pemilihannya akan dilakukan serempak pada tahun 2013 mendatang.

Meski tidak memiliki fraksi utuh di DPRD Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, namun partai berlambang banteng bermoncong putih ini memiliki fraksi utuh di DPRD Provinsi Maluku. Peluang ini kuat bagi PDIP merekomendasikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung nantinya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku 2013 mendatang.

Salah satu kader PDIP Maluku, Semuel Resmol ketika dicegat wartawan, Rabu (20/12) mengatakan, PDIP sebagai partai besar dan memiliki fraksi utuh di DPRD Maluku sudah melakukan sebuah terobosan besar dalam proses penjaringan dan penyaringan calon, baik calon Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati-Wakil Bupati Maluku Tenggara, Walikota-Wakil Walikota Tual periode 2013-2018.

“Ini sudah dilakukan secara baik dan saya yakin apa yang dilakukan ini mendapat apresiasi oleh publik,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, dikarenakan PDIP baru pertama melakukannya dan melibatkan publik untuk terlibat mendaftar dan mengontrol penjaringan balon di PDIP. “Karena proses ini by design, maka rekomendasi yang nantinya diterbitkan oleh DPP itu juga harus rasional. Jangan proses ini diciderai oleh sekolompok orang. Bertarung harus secara elegan. kalau tidak direkomendasi kemungkinan dia tidak diterima masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, survey juga telah dilakukan oleh DPP-PDIP, dimana dalam survey pertama, ada 22 nama yang disurvey,  semuanya memiliki tingkat popularitas dan tingkat keterpilihan di masyarakat.

“Tentu instrumen survey dipakai agar siapa mereka yang direkomendasikan nantinya benar-benar diterima masyarakat,” terangnya.

Lebih jauh dikatakannya, ada balon yang mengemuka saat survey pertama. Tetapi yang jelas, mereka yang nantinya direkomendasi harus memiliki tiga hal, yakni komitmen ideologi, kapasitas magerial dan tingkat penerimaan serta tingkat keterpilihan di masyarakat.

“Ini yang dinilai oleh DPP. Jadi survey kedua ini untuk memperkuat survey pertama yang dilakukan. Tapi saya kira yang jelas survey kedua ini akan melihat kembali tingkat penerimaan dan tingkat keterpilihan di masyarakat,” tandasnya.

Dirinya menambahkan, PDIP sangat berkepentingan untuk ikut berkompetisi dalam pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah di tiga wilayah berbeda itu.

“Bagi saya, tidak penting siapa yang dapat rekomendasi, tapi para kompetitor harus bertarung secara fair dan terbuka ke publik. Saya tidak ingin mendahului, karena yang pertama saya ingin PDIP memberi pencerahan baru. Kita bukan mencari pengganti Karel Albert Ralahalu, Andre Rentanubun dan M. M. Tamher, tapi kita mencari pimpinan yang dapat mensejahtarekan masyarakat,” tandasnya. [GHEA]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.