Sulut Berpotensi Jalin Kerjasama dengan Korsel
Manado, Indonesiatimur. Posisi Sulawesi Utara (Sulut) yang strategis berpotensi menjalin kerjasama dengan Korea Selatan (Korsel). Namun Sulut mesti melakukan pemetaan prihal apa yang menjadi kebutuhan Korsel yang dapat dipenuhi Sulut.
“Pemataan suplai dan kebutuhan harus dilakukan. Kita lihat apa yang Korea butuhkan. Sehingga bisa diketahui kerjasama seperti apa yang bisa masuk ke Sulut,” kata Kasubdit Kawasan Industri Kementerian Perindustrian, Adi, di Manado, Kamis (18/4).
Dia mengatakan, potensi perikanan dan rumput laut Sulut bisa dikerjasamakan dengan Korsel karena negara itu maju dalam industri kosmetik dan bahan makanan.
Dia menambahkan, Sulut juga mesti mengembangkan potensi kewilayahannya sehingga nasib Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK) Bitung tidak terbengkelai seperti beberapa daerah lainnya di Indonesia yang dari sisi geostrategi punya potensi besar.
Ia mencontohkan, Biak di Papua punya potensi besar karena menjadi lalu lintas barang, manusia dan uang. Namun kini, kondisi daerah itu mengenaskan. Dua pabrik besar yang dibangun di sana tinggal pondasi. Banyuwangi juga sama. Daerah itu diproyeksikan menjadi pelabuhan menuju ke Bali. Namun kebanyakan kapal masih menggunakan pelabuhan di Surabaya.
Adi mendesak agar pembangunan di kawasan timur Indonesia jangan hanya menjadi jargon. Konsep dalam bentuk Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan terakhir Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sudah ada.
Investor Korsel kini telah memberi andil dalam pembangunan infrastruktur jalan di Sulut, antara lain pembangunan jalan lingkar I dan II. Negara itu sedang menjajaki kerjasama untuk mengembangkan geothermal. (AW)
