Ekonomi & Bisnis Sulawesi Tengah 

Rawan Pangan Masih Mengancam Kabupaten Donggala

Kabupaten_Donggala
Lambang Kabupaten Donggala

Donggala, indonesiatimur.co – Setidaknya sekitar 30% dari penduduk Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah disinyalir masih terancam bahaya rawan pangan. Hal tersebut terungkap dari data Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Donggala.

Kepala BKP Kabupaten Donggala, Ir.Heri Suwarno mengemukakan bahwa BPK telah melakukan intervensi ke sejumlah daerah yang masuk dalam catatan daerah rawan pangan dan memberikan bantuan beras kepada masyarakat sebagai modal awal mereka sembari mengajak masyarakat untuk menanam palawija, jagung, ubi-umbian dan kacang-kacangan.

Dalam salah satu kunjungan BKP, Dua dusun di kelurahan Ganti Kecamatan Banawa terancam rawan pangan karena kekeringan. “Dusun Kabuti dan Batu Putih dilakukan intervensi, ditemukan 401 Jiwa dari 99 Kepala keluarga yang kurang mampu sehingga kami salurkan beras sebanyak 1,2 Ton, untuk keperluan hidup selama 10 hari,” kata Heri.

Heri menambahkan juga bahwa BKP membentuk kawasan rumah tangga lestari, dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 30 rumah tangga dalam satu wilayah . “Program rumah tangga lestari ini kami bentuk di 15 desa dengan dana APBN 45 Juta per kelompok. Tugas BKP setelah memberikan bantuan dana tersebut, mendampingi dan membina kelompok apa yang menjadi program mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan harapan program ini tidak putus” jelas Heri.

Selain kawasan rumah tangga lestari, BKP Donggala juga menyiapkan lumbung pangan di tiap desa. Hingga sekarang ini dari 158 desa baru sekitar 28 lumbung dan akan menambah 5 lumbung lagi ditahun 2013 ini. “Sangat diharapkan lumbung pangan ini dapat memenuhi seluruh desa yang ada di Donggala sehingga masalah ketahanan pangan dapat diatasi,” harapnya.

BKP juga mengawasi lonjakan harga bahan pokok di pasaran untuk dikoordinasikan kepada dinas terkait manakala terjadi lonjakan harga.

“Sekarang  masyarakat harus belajar makan makanan seperti Umbi-umbian, jangung dan sagu, ini dilakukan agar budaya lokal dilestarikan. Selain itu kita perlu waspadai terjadinya gagal panen dan stopnya diimpor beras. Olehnya itu selaku kepala BKP memberikan contoh kepada masyarakat untuk selalu dan senangtiasa memanfaatkan lahan yang ada dengan menanam berbagai tanaman untuk menunjang kehidupan sehar-hari,”pintanya

Kondisi rawan pangan di Kabupaten Donggala ini sangatlah kontras dengan kondisi 5 tahun lalu di mana Gubernur Sulawesi Tengah bersama-sama dengan Direktur Utama Perum Bulog merayakan Panen Raya Padi di Desa Sidondo. Pada saat itu disebutkan bahwa Donggala sebagai salah satu pemasok beras nasional yang dapat dibanggakan. (ps/deadlinenews-donggala)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.