Menpan-RB Diminta Bertanggung Jawab Pasca Pengumuman CPNS
AMBON – Penjabat Gubernur Maluku, Saut Situmorang meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Abubakar untuk bertanggung jawab terkait kekisruhan yang terjadi disejumlah Kabupaten dan Kota di Maluku terhadap pengumuman hasil tes CPNS melalui internet beberapa waktu lalu.
“Pasca pengumuman hasil tes CPNS melalui internet pada Sabtu (22/2) lalu, mengakibatkan terjadinya aksi demonstrasi dan pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas milik pemerintah di Maluku. Oleh karena itu, Menpan-RB harus bertanggung jawab terhadap permasalahan ini,” kata Saut Situmorang Jumat (28/2) di Ambon.
Menurutnya, berbagai kekisruhan yang terjadi pasca pengumuman hasil tes CPNS baik melalui jalur umum (k-1) maupun honorer (K-2), dikarenakan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi kurang berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah daerah terhadap keputusan yang akan diambil.
Oleh karena itu, dirinya meminta persoalan kelulusan CPNS di seluruh Kabupaten/Kota dan Provinsi Maluku segera diselesaikan, agar tidak menimbulkan kekecewaan bagi ribuan tenaga honorer yang telah mengabdikan dirinya tanpa pamrih untuk membangun daerah.
Ditanya tentang temuan sejumlah nama yang tidak pernah menjalankan tugas sebagai tenaga honorer maupun tidak mengikuti seleksi, tetapi dinyatakan lulus, Saut menegaskan, Kemenpan-RB harus segera memperbaiki hasil kelulusan tersebut.
“Kemenpan-RB di bawah kepemimpinan Azwar Abubakar harus bertanggung jawab terhadap semua masalah ini. Jangan karena perbuatan mereka, daerah yang kena getahnya. Sebab, perbaikan fasilitas perkantoran yang rusak akibat demonstrasi pasca pengumuman hasil CPNS ini anggarannya mau diambil dari mana,” tandas Saut.
Terkait keputusan Menpan-RB untuk mengangkat tenaga honorer yang memiliki SK pengangkatan tahun 2005 ke bawah, kata Saut, kebijakan tersebut tidak disosialisasikan dengan benar ke semua daerah.
“Oleh karena itu Kemenpan-RB jangan asal bertindak dan pemerintah daerah yang kena getahnya. Selaku pimpinan daerah saya keberatan dengan langkah dan kebijakan Menpan-RB terkait masalah kelulusan CPNS,” katanya.
Saut menambahkan, dirinya juga telah bertemu Menpan-RB, Azwar Abubakar guna meminta pertimbangan dan perlakuan khusus untuk pengangkatan tenaga honorer di Maluku, sebelum tes seleksi dilaksanakan, tetapi hasilnya sangat mengcewakan.
Ia menegaskan, telah memerintahkan Sekda Maluku, Ros Far Far untuk menyampaikan keberatan dan mempersoalkan hasil tes CPNS tersebut saat rapat koordinasi antara Menpan-RB, Azwar Abubakar bersama Sekda se-Indonesia untuk membicarakan masalah tersebut.
“Saya sudah perintahkan Sekda Maluku untuk berbicara keras dan tegas terkait masalah ini, sekaligus meminta Menpan-RB, Azwar Abubakar untuk sesegera mungkin menyelesaikannya, sehingga tidak mengorbankan para tenaga honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun untuk kemajuan daerah,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Saut, dirinya menyesalkan aksi demonstrasi para CPNS yang berbuntut pada perusakan sejumlah fasilitas negara di beberapa daerah di Maluku, mengingat dampaknya sangat merugikan daerah.
“Selaku pimpinan daerah saya tetap akan memperjuangkan hal ini. Oleh karena itu, saya minta para CPNS dan masyarakat Maluku untuk menahan diri,” ujarnya. [GKS]