Daerah Hot Nusa Tenggara Timur 

HIV/AIDS di Kupang Semakin Sulit Dihentikan

[foto: int]
[foto: int]
Kupang – Penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Kupang semakin hari semakit menggila dan sulit untuk dihentikan. Karenanya, pemerintah kota Kupang meminta kepada semua warga agar mewaspadai penyebarannya.

Penyebaran penyakit ini untuk saat ini disebarkan melalui pekerja seks komersial (PSK) liar yang biasa mangkal di tempat-tempat pijat tradisional (pitrad). Berdasarkan data, ada setidaknya 38 tempat pitrad legal yang memiliki izin usaha sah di Kota Kupang.

Saat ini, pihak pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara sambil membenahi usaha pijat tradisional (pitrad) tersebut. Penghentian pemberian izin ini berlaku sampai tahun 2015 mendatang, sebagai upaya menekan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Pelaksana tugas (Plt) Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kupang Drs. Otniel, mengatakan jika kebijakaan agar setiap ruangan untuk tempat pijat tidak boleh tertutup.

“Setiap ruangan pijat tersebut bersifat transparan atau memakai kain saja sehingga mudah dilihat. Hal ini agar kita menjaga tidak terjadi praktek ganda di tempat tersebut,” jelasnya, seperti dikutip kupang-online.com, belum lama ini.

Drs. Otniel mengungkapkan, untuk sementara pihaknya juga akan bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak (KPA) untuk melakukan kunjungan kemitraan ke semua tempat pitrad yang ada.

Kota Kupang menjadi tempat yang rentan terhadap penyebaran penyakit HIV/AIDS. Salah satunya disebabkan ada banyak para PSK liar yang sulit dideteksi dan diperiksa untuk mengetahui apakah mereka terjangkit virus HIV/AIDS atau tidak. Hal itu harus diwaspadai karena tidak diketahuinya para penderita HIV sangat mengancam penyebaran penyakit tersebut.

Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir Desember lalu, terdapat 530 kasus HIV Aids di Kota Kupang, 395 kasus HIV dan sisanya kasus AIDS. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 322 kasus dan perempuan 208 kasus. (as)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.