Penumpang Resah Jadwal Penyeberangan di Pelabuhan Ini Tertunda Sampai Berminggu-minggu
Betapa tidak, pelabuhan yang berada di Desa Munte Kecamatan Likupang Barat tersebut tidak memiliki jadwal yang tetap sehingga terkadang penumpang harus menunggu beberapa hari.
Penundaan ini bahkan sampai berminggu-minggu sehingga banyak penumpang sering terlantar di pelabuhan. Hal ini pastinya sangat merugikan calon penumpang yang akan menggunakan jasa penyeberangan tersebut.
Apabila barang yang akan diangkut adalah barang tahan lama, mungkin tidak akan menjadi masalah akan tetapi jika barang tersebut adalah sembako atau sayur, maka dipastikan akan mudah membusuk sebelum sampai ke tempat tujuan.
Sementara itu, pihak Pelabuhan Penyeberangan setempat mengelak jika penundaan jadwal keberangkatan kapal adalah di luar tanggungjawab mereka sebagai pengelola.
“Hal ini menjadi tanggungjawab operator ASDP, kami hanya mengelola retribusi.” ucap Kepala Pelabuhan Penyeberangan Francky Sumampow, seperti dikutip beritamanado, 03/03.
Diketahui, saat ini penyeberangan di pelabuhan Likupang dilayani oleh tiga kapal feri yakni 1 unit milik Pemkab Sitaro untuk rute Manado-Likupang–Sitaro, dan dua unit milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Provinsi Sulut yaitu Kapal Tarusi, melayani Likupang-Pananaro dan Kapal Watunapato yang melayani Likupang-Talaud. (ak)