Mata Air Mengering, PDAM Kota Bitung Hanya Mampu Melayani Setengah Pelanggannya
Bitung – Akibat kemarau yang terjadi lebih lama, sejumlah wilayah di kawasan Timur Indonesia merasakan dampaknya. Selain NTT, Papua, dan Papua barat, warga di kawasan Sulawesi Utara juga merasaknya yakni dimana mereka kesulitan mendapatkan air bersih.
Seperti yang terjadi di Kota Bitung, Air bersih yang selema ini didapatkan dari pasokan PDAM Kota Bitung, kini tidak lancar lagi. Bahkan pihak PDAM Kota Bitung sendiri mengaku kebingungan untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat.
“Saat ini sumber-sumber mata air yang dijadikan PDAM Kota Bitung sebagai sumber pasokan untuk ribuan pelanggan, debitnya terus mengalami penyusutan akibat kemarau panjang,” kata Manager Teknik PDAM Kota Bitung, Raymond Luntungan kepada BeritaManado, Kamis (30/7/2015).
Menurut Raymond, selama ini pihaknya bergantung pada mata air Danowudu yang merupakan mata air yang bisa melayani 14 ribuan pelanggan PDAM.
“Namun kini mata air itu hanya mampu menyuplai air 38 liter per detik dari normal 135 liter perdetik,” ungkapnya.
Kini, kata Raymond, PDAM hanya mampu melayani 6.300 pelanggan dari 14 ribuan pelanggan setiap hari.
“Itupun penyaluran air harus dilakukan secara bergilir agar 6.300 pelanggan bisa kebagian air,” jelasnya.
Raymond menegaskan bahwa akibat debit turun, itu mengakibatkan tekanan air sampai ke pelanggan berkurang.
“Harus dilakukan secara bergilir agar air bisa diterima pelanggan dengan normal,” ucapnya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan air, warga setempat terpaksa mencari alternatif lain selain mengandalkan PDAM. Para ibu rumah tangga terpaksa harus membeli air dari pedagang air keliling untuk memenuhi kebutuhan masak dan mencuci. (aK)