Ekonomi & Bisnis Maluku Utara 

China Siapkan Dana Rp 9 triliun Buat Investasi di Maluku Utara

(Ilustrasi RMB)

Jakarta – Investor asal China tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia Bagian Timur salah satunya di Maluku Utara (Malut). Bahkan, dana senilai Rp 9 triliun disiapkan untuk investasi khususnya dalam pembangunan smelter nikel, perikanan dan juga pendidikan.

Vice President PT Jinchun Group, Yao Wei Xin mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada kunjungan kerja Gubernur Malut ke China untuk membahas kerja sama.

“Kerjasama di sektor pertambangan dan kelautan bersama dengan pemerintah Provinsi Guangzhou melalui melalui pembangunan smelter,” kata Yao Wei Xin, di Ternate, seperti dilansir Antara, Sabtu (16/7).

Menurutnya, ada alasan tertentu yang membuat Maluku Utara dipilih sebagai daerah tujuan kerja sama. Salah satunya adalah dikarenakan sampai saat ini 65% ekspor tambang nikel Indonesia berasal dari Malut.

“Awalnya belum ditemukan lokasi kerja sama, namun setelah bertemu Gubernur Abdul Gani Kasuba lalu diputuskan Maluku Utara sebagai lokasi kerja sama,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, tidak hanya smelter, karena investor akan merambah beberapa potensi perikanan dan pendidikan. Malut menjadi prioritas karena dukungan dari pemerintah daerah setempat dirasa sangat membantu program investasi Pemerintah Provinsi Guangzhou.

“Kemudahan perizinan dalam berinvestasi dan pembangunan pabrik smelter ini menjadi titik awal berinventasi di Malut dan lokasi yang akan digarap di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, dengan nilai investasi Rp9 triliun,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba mengatakan bahwa dirinya berencana membangun sekolah berbahasa Mandarin di Halmahera Selatan.

“Supaya ke depan generasi kita tidak hanya bisa berbahasa Inggris, tetapi juga Mandarin,” jelasnya. (aK)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.