Ekonomi & Bisnis Maluku 

Gubernur Panen Ikan Yang Ditebar Presiden

Ambon, indonesiatimur.co – Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff beserta Pangdam XVI Pattimura dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPINDA) dan pimpinan SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, pagi tadi (Jumat 18/8), melakukan panen ikan baramudi yang di gagas oleh Pangdam XVI Pattimura, Doni Munardo. Panen ikan ini berlangsung di keramba kodam XVI pattimura, di SUPM Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.

Panen ikan Baramudi ini merupakan hasil benih ikan yang ditebar oleh Presiden Joko Widodo pada 9 febuari 2017.

Gubernur mengakui, Maluku memiliki wilayah laut dengan luas 658.294,69 Km2, panjang garis pantai 8.287 Km. Sedangkan luas wilayah kelola laut (12 mil) nya adalah 152.570 Km2, dengan kondisi dominan wilayah adalah perairan (92,4 %). Kondisi demikian sangat berpeluang untuk mengembangkan usaha perikanan tangkap yang cukup besar dan potensi budidaya laut yang cukup berarti. Provinsi Maluku memiliki potensi sumberdaya perikanan sebesar 1.627.500 ton/tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 1.301.800 ton/tahun, sesuai dengan SK Mentan No:995/KPTS/Ik.210/9/99, tanggal 27 September 1999.

“Potensi sumberdaya perikanan tersebut terdiri dari Ikan Pelagis, Demersal dan Biota laut lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain potensi komoditas perikanan yang diuraikan tersebut, di wilayah Maluku terdapat 969 jenis kerang-kerangan yaitu 665 jenis siput dengan 13 jenis yang bernilai ekonomis dan 274 jenis kerang dengan 21 jenis yang bernilai ekonomis,” jelasnya.

Dari potensi sumber daya Perikanan Tangkap yang baru dimanfaatkan sebesar 322.448,4 ton atau 19,81% dari potensi yang ada dengan kata lain perairan laut Maluku memiliki peluang untuk dikembangkan di masa yang akan datang Potensi perairan umum untuk kegiatan penangkapan maupun budidaya sebesar 1.900 Ha.

Tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan di perairan umum baru mencapai 13,4 ton sehingga peluang yang tersedia masih cukup besar. Perkembangan produksi perikanan di Provinsi Maluku tahun 2002, volume produksi perikanan sebesar 247.987,4 ton dan tahun 2003 meningkat menjadi 250.859,8 ton atau naik sebesar 1,15 %. Selanjutnya tahun 2004 terus meningkat menjadi 377.508,3 ton atau naik sebesar 33,55%. Sedangkan untuk nilai produksinya mengalami peningkatan yaitu dari Rp 633.474.933 pada tahun 2002 menjadi Rp 1.204.512.559 tahun 2004 atau naik sebesar 47,41%. Dengan demikian produksi perikanan di Maluku sampai dengan tahun 2004 baru mencapai ± 28,94% dari potensi lestari yang tersedia.

Dengan potensi yang begitu besar, Gubernur mengiginkan agar semua negeri-negeri yang ada di pesisir pantai harus mempunyai kerambah.

“Dari pada membangun sisi lain yang pembangunanya 2-3 tahun sudah rusak, kalau kerambah bisa langsung dinikmati dan pendapatan masyarakat bisa meningkat,”ujarnya.

Kedepan pihaknya akan mendorong semua negeri di pesisir pantai untuk menggunakan kerambah dalam peningkatan produksi ikan di Maluku.(EJ)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.