Daerah Maluku 

Sahuburua: Mari Jaga dan Kawal Keutuhan NKRI

Ambon, indonesiatimur.co – Wakil Gubernur Zeth Sahuburua saat memimpin Upacara HUT Provinsi Maluku kepada seluruh ASN dilingkup Pemerintah daerah mengatakan, pemerintah di 11 kabupaten/kota di Maluku serta seluruh komponen masyarakat harus menyatakan tekad yang bulat untuk menjaga dan mengawal keutuhan NKRI sebagai sebuah bangsa yang berdaulat. “Kita harus bulatkan tekad untuk jaga dan kawal keutuhan NKRI,” ujarnya.

Menurutnya, perbedaan kedaerahan, suku, ras dan agama yang bertujuan mengganggu kesatuan dan persatuan NKRI sempat muncul ke permukaan akhir-akhir ini, tetapi dapat diatasi berkat ketahanan nasional sebagai bangsa yang besar dan menjunjung integritasnya.

Wagub juga mengingatkan generasi muda di Maluku untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan serta bekerja keras untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara dari berbagai rongrongan terhadap kesatuan bangsa dan negara.

“Masalah keamanan dan kenyamanan di Maluku juga dipandang sebagai hal penting yang perlu dijaga dan ditingkatkan oleh seluruh komponen di Maluku, karena ikut menentukan kelangsungan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di provinsi berjuluk “Seribu Pulau” tersebut di masa mendatang,”ujarnya. Wagub menegaskan bahwa membangun Maluku di masa mendatang perlu didukung kinerja dan kerja keras yang mengarah kepada kemajuan pembangunan.

“Tidak mudah membangun Maluku di masa mendatang. Kita butuh menggerakan banyak sumber daya, tenaga serta keterlibatan seluruh masyarakat yang peyang peduli dengan kemajuan daerah. Semangat dan disiplin kerja harus digerakan dari segala arah, mulai dari pimpinan sampai anak sekolah semua harus bekerja memajukan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” katanya.

Pengalaman membuktikan bahwa keberhasilan melakukan sebuah pekerjaan besar sangat ditentukan oleh semangat kerja yang kuat serta jejaring yang luas tanpa terkeciali baik di sektor formal maupun informal.

Berkaitan dengan 72 tahun provinsi Maluku, Wagub juga mengingatkan semua komponen masyarakat untuk terus beriringan serta “baku kele” (berpegang tangan) untuk membangun 11 kabupaten/kota, 118 kecamatan, 1.189 desa serta 33 kelurahan di Maluku di masa mendatang.

Dia menambahkan, Maluku telah mengukir sejarah panjang termasuk memberikan kontribusi sangat besar bagi kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara, dan dibuktikan dengan keterlibatan putra-putri Maluku sejak masa penjajahan, perjuangan kemerdekaan, masa revolusi bahkan hingga saat ini.

“Orang Maluku tidak henti-hentinya berkarya untuk Indonesia. Ini sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan oleh apapun maupun oleh siapa pun di republik ini. Catatan sejarah menunjukkan peran Maluku juga tidak bisa dihapus oleh siapapun,” tegasnya.

Karena itu, memasuki usia 72 tahun, dirinya berharap banyak kisah bernilai tentang filosofi dan pranata sosial orang maluku seperti “hidup baku sayang” (saling menyayangi), Pela-Gandong dapat menjadi cerita inspiratif guna lebih mematangkan sikap dan kedewasaan prilaku orang Maluku yang memahami akan hakekat sejati “hidup orang basudara” (kehidupan orang bersaudara) yang harmonis. (JT)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.