Daerah Maluku 

Gubernur Instruksi Bupati Malteng Kembalikan Warga Yang Mengungsi

Ambon, indonesiatimur.co – Pasca Gempa beruntun ysng melanda Ambon, ratusan Kepala Keluarga (KK) di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) masih tetap mengungsi di pegunungan. Mereka mengungsi di daerah terbuka. Hal ini membuat, Gubernur Maluku Said Assagaff menginstruksikan agar Bupati Maluku Tengah ( Malteng) Abua Tuasikal dapat segera menyikapi hal tersebut, dengan mengembalikan warga ke rumah mereka masing-masing.

“Saya merasa kasihan. Oleh karena itu sudah saya sampaikan ke Pak Bupati dan Pak Camat, untuk meminta masyarakat jangan percaya dengan isu-isu tsunami. Agar mereka segera bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Gubernur mengingatkan, akibat masyarakat percaya isu akhirnya ada yang kecurian dan meninggal. Ada pihak yang sengaja membuat isu Tsunami supaya orang lari tinggalkan rumah kosong. Banyak barang-barang yang hilang. “Saya juga sudah masuk di beberapa grup media sosial, agar masyarakat tidak mempercayai isu itu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Maluku Farida Salampessy menegasakan, sejak awal terjadinya gempa, dirinya juga telah meminta agar masyarakat secepatnya kembali kerumah masing-masing.

“Saya menerima laporan dari Sekretaris Negeri Lima, saat terjadi gempa beberapa saat kemudian beliau telepon saya. Saya sudah minta agar Sekretaris Negeri Lima, perangkat negeri dapat mengarahkan masyarakat, untuk bisa kembali ke rumah masing-masing karena gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.

Ia berharap, agar masyarakat tidak percaya dengan isu-isu yang merugikan, dan meminta agar BPBD Malteng juga bisa turut serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sebelumnya, Warga Negeri Lima Kecamatan Leihitu, Kabupaten Malteng hingga saat ini memilih mengungsi meninggalkan rumahnya pasca gempa bumi yang terjadi Selasa (31/10) malam.

Hingga ini tercatat sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) masih mengungsi di enam lokasi di negeri tersebut.

“Ada 100 lebih KK yang sampai sekarang masih mengungsi di enam titik, diantaranya di gunung, di jalan baru menuju bendungan, puskesmas dan ada tempat-tempat lainnya,” ungkap Sekretaris Negeri Lima, Imran Soumena.

Dikatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan dampak bencana gempa bumi dan tsunami dalam berbagai kesempatan namun terkadang warga tidak mau mendengar, “Sudah sosialisasi sejak awal, namun tetapi masyarakat tidak mau mendengar,” katanya.

Soumena mengharapkan BMKG maupun BPBD langsung datang memberikan sosialisasi karena masyarakat masih trauma dengan banjir bandang beberapa tahun lalu. (it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.