Uskup Mandagi: Taher Hanubun Seorang Negarawan
Ambon, indonesiatimur – Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, mengatakan bahwa Bupati Maluku Tenggara (Malra), M Taher Hanubun adalah seorang negarawan sejati. “Saya memuji Bupati Malra, M Taher Hanubun sebagai negarawan . Karena sesudah pertarungan pilkada, dia merangkul semua orang, bukan hanya yang memilihnya, tapi juga yang tidak memilihnya. Inilah negarawan sejati, mau merangkul semua orang,”tegas Uskup.
Uskup mengakui, dari pantauannya sejak pelantikan M Taher Hanubun sebagai Bupati Malra, dirinya serius mau mempersatukan semua masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah.
Ini merupakan salah satu alasan Uskup Mandagi memberikan dukungan kepada Bupati Malra. “Saya sebagai Uskup memberikan dukungan 100% kepada Bupati Maluku Tenggara, karena bagi saya bupati ini sudah resmi di angkat dan dilantik negara sebagai pemimpin kita, termasuk pemimpin saya. Tetapi sekaligus juga menjadi mitra,”tandasnya kepada wartawan, usai pertemuan dengan Bupati Malra, di keuskupan Amboina, pada Minggu (27/01/2019).
Selain itu ada beberapa faktor yang menjadi alasan Uskup mendukung Bupati Malra. Antara lain, karena adanya perhatian Bupati kepada umat Khatolik. “Saya bilang kepada Bupati, boleh perhatikan umat Khatolik. Silakan saja. Tetapi jangan lupa perhatikan umat Muslim dan Protestan juga
Itu harus adil, tapi tentu saja secara proposional. Keadilan adalah proposional. Tentu kalau yang banyak, komposisinya lebih besar. Tapi janganlah karena misalnya ambil hati untuk orang Khatolik lalu melawan keadilan. Keadilan di atas segalanya,”jelasnya.
Uskup mengingatkan, jika tidak ada keadilan maka terjadi konflik. Hal itu yang tidak diinginkannya. “Saya tidak mau ada konflik di masyarakat. Jadi itu saya menyatakan tentu ada bantuan untuk gereja, mesjid semua musti harus di perhatikan,”ujarnya.
Dirinya juga menyatakan dukungan yang besar kepada Bupati , supaya Maluku Tenggara menjadi kabupaten yang unggul di bidang pariwisata. Menurutnya, Maluku Tenggara punya modal yang luar biasa dibidang pariwisata. “Sebenarnya pariwisata itu murah, tapi hasilnya besar. Tetapi tentu ada syarat untuk pariwisata. Yang pertama bersih jangan kotor, jadi semoga kebersihan di sana di jaga. Orang Khatolik akan menjadi pionir untuk hal ini. Pastor-pastor harus jaga kebersihan di mana-mana,” jelasnya.
Selain kebersihan, Uskup Mandagi juga mengingatkan agar semua orang mau menanam pohon, agar Maluku Tenggara jadi hijau. “Dulu saya tau Langgur itu gersang dan sebagainya. Bukan mau sombong , tetapi kami mulai menan pohon di rumah-rumah dan rumah sakit. Sekarang saya lihat sudah hijau dan sangat bagus,”terangnya.
Dalam menunjang pariwisata, selain kebersihan, Uskup mengingatkan tentang kuliner. Karena orang yang berkunjung ke Malra juga butuh makan. “Selain itu juga wisatawan butuh hotel. Tidak perlu hotel besar. Hotel kecil juga mereka suka. Yang penting bersih. Khususnya dapur dan toilet,”katanya.
Uskup meminta kepada seluruh masyarakat Maluku Tenggara, untuk tidak lagi hidup dalam dendam atau terpecah-pecah karena beda pilihan saat pilkada beberapa waktu lalu. “Jangan dendam
Karena dendam bisa membuat kita mati pelan-pelan,”ucapnya.
Dengan tegas pula Uskup Mandagi meminta umat Khatolik tidak lagi terpecah belah oleh Pilkada. “Mari satukan langkah, gerak untuk membuat Maluku Tenggara menjadi Maluku yang baik, bukan Maluku sengsara,”tegasnya. (it-01)