Tujuh Imbauan Bupati KKT Saat Tinjau Musibah Banjir
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon saat melakukan peninjauan, Rabu, (06/05/2020) pada dua desa yang mengalami musibah banjir akibat curah hujan tanpa henti selama beberapa hari yang melanda Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), memberikan tujuh imbauan penting kepada masyarakat. Kedua desa yang terdampak banjir tersebut antara lain, Desa Lorwembun dan Desa Alusi Batjasi, Kecamatan Kormomolin, KKT.
Dalam peninjauan langsung pada dua desa tersebut, didapati beberapa rumah warga yang rusak berat maupun ringan, beserta peralatan rumah tangga dan berbagai barang elektronik yang hanyut maupun terendam banjir. Bahkan, cadangan bahan pangan seperti padi yang baru saja dipanen dan belum sempat diolah menjadi beras maupun kebun ataupun ladang milik warga menjadi rusak dan gagal panen.
“Kerugian yang dialami juga sangat besar. Kalau di Desa Batjasi itu kerugiannya bisa mencapai 1 Milyar, sementara di Desa Lorwembun, bisa mencapai 2 Milyar. Itu kalau kita hitung total kerusakan rumah, barang, hingga makanannya,” ucap Bupati Fatlolon.
Dirinya lantas mengimbau kepada masyarakat kedua desa agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi pada saluran-saluran air seperti drainase maupun ke laut. Tidak mengambil pasir disekitar talut yang ada, harus selalu proaktif membersihkan drainase maupun saluran air ketika ada tanda-tanda mau turun hujan agar aliran air itu dipastikan lancar, para kades selalu antisipasi ketika menghadapi musim hujan tiba dengan mengkoordinir masyarakat untuk kerja bhakti membersihkan aliran sungai dan drainase agar jangan ada sampah potongan kayu, batang pohon, maupun sisa-sisa kebutuhan rumah tangga, juga menyarankan agar masyarakat mulai menanam pohon disekitar desa untuk menangkal air, jangan menebang pohon sembarangan, terutama disekitar saluran air karena nanti akan ada pengikisan, mengimbau juga kepada masyarakat lainnya di KKT agar mengumpulkan pakaian-pakaian bekas agar bisa menyumbangkannya kepada yang terdampak banjir.
Seusai peninjauan pada beberapa titik rendaman banjir, Bupati Fatlolon sangat prihatin dengan kondisi yang dialami warga. Dirinya kemudian menyerahkan bantuan sembako kepada seluruh Kepala Keluarga (KK) yang mendiami kedua desa, bukan hanya bagi KK yang terkena musibah namun bantuan tersebut untuk keseluruhan. Sesuai data yang diperoleh dari Pemerintah Desa setempat, pada Desa Lorwembun berjumlah 240 KK yang terdiri dari 180 rumah penduduk. Sedangkan jumlah total rumah pada Desa Alusi Batjasi sebanyak 114 dengan 168 KK, yang terdiri dari 3 rumah rusak berat, 2 rumah rusak ringan, dan 50 rumah terendam banjir.
“Tidak lagi memilah-milah keluarga mana yang dapat dan mana yang tidak, tetapi diberikan kepada seluruh Kepala Keluarga tanpa terkecuali di dua desa itu,” ucap Fatlolon.
Dirinya menegaskan, sekembalinya lakukan peninjauan, akan segera melakukan rapat koordinasi bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang melibatkan Penjabat Sekda, Bappeda, BPKAD, Asisten terkait, Dinas/Badan terkait seperti Cipta Karya, Bina Marga, BPBD, dan Dinas Kesehatan untuk membicarakan langkah-langkah penanganan pasca banjir tersebut agar masyarakat dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan tenang tanpa ada gangguan jika ada musibah banjir lagi yang melanda warga.
Ia melanjutkan, tentang anggaran, akan dibicarakan pada internal SKPD dan tentu akan melaporkan ke DPRD untuk segera mengambil langkah-langkah setelah direncanakan penanganannya serta penyediaan anggaran. Kedua desa tersebut juga sementara melakukan penyesuaian APBDS dengan mengakomodir kepentingan dan kebutuhan dalam rangka mencegah dan menangani penyebaran covid19, namun hal itu akan ditunjang pula dengan Dana Desa namun sebagian besar anggarannya dari Pemda.
Untuk penanganan langsung dalam hal membantu kedua desa, ia menjelaskan akan menyurati Dandim 1507 Saumlaki dan Kapores MTB untuk membantu tenaga personil, guna bersama-sama SKPD melakukan kerja bhakti penanganan masal.
“Tidak bisa andalkan masyarakat desa setempat saja untuk bekerja. Dalam waktu dekat kita akan kesana untuk lakukan penanganannya yakni membuat talud, penataan drainase, hingga memperbaiki rumah warga yang rusak,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, untuk waktu dua minggu kedepan, akan memantau apabila kedua desa ini ada kerawanan pangan, maka pemda akan turun tangan membantu karena kebun maupun ladang warga kedua desa juga ikut terendam dan terancam gagal panen.
“Jika kondisi ini terjadi maka pemda harus mengatasinya. Akan dilakukan rapat kordinasi yang akan melibatkan Dinas Kesehatan untuk lakukan antisipasi jangan sampai pasca banjir ini meninggalkan wabah penyakit bagi masyarakat,” tutupnya. (it-03)