Widya Pratiwi Murad Ismail Dikukuhkan Sebagai Bunda Literasi Provinsi Maluku
Ambon, indonesiatimur.co – Widya Pratiwi Murad Ismail, dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Provinsi Maluku.
Pengukuhan ini dilakukan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bandon.
Kegiatan ini dirangkai dengan acara Talk Show bertema “Penguatan Sisi Hulu Budaya Baca, guna Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Indonesia”, dengan menghadirkan
Narasumber, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhamad Syarif Bandon, Bunda Literasi Maluku Widya Pratiwi Murad, Rektor Unpatti M. J. Saptenno dan Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury.
Pengukuhan Widya Pratiwi Murad Ismail sebagai Bunda Literasi berdasarkan pada surat keputusan Gubernur Maluku Nomor 196 Tahun 2021 tanggal 14 April 2021 tentang Bunda Literasi Provinsi Maluku periode 2021-2024.
Widya dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhamad Syarif Bando, yang telah meluangkan waktu menghadiri sekaligus mengukuhkan dirinya selaku Bunda Literasi di Provinsi Maluku.
Dia mengaku, jabatan barunya itu merupakan tanggung jawab besar.
Sebagai Bunda literasi, dirinya diharapkan menjadi suri tauladan yang menginspirasi tumbuhnya kegemaran membaca masyarakat Maluku termasuk para generasi muda.
“Ini menjadi tanggung jawab sekaligus amanah yang harus saya lakukan kedepan. Bagaimana caranya, minat baca untuk anak-anak di Maluku adalah tanggung jawab saya dan masyarakat Maluku. Mudah-mudahan, presentase 52,90 persen di tahun lalu, tahun ini dan seterusnya, Insya Allah meningkat lebih baik,” tandasnya.
Istri Gubernur Maluku itu berharap, dirinya bisa melakukan hal terbaik saat menjalankan tugasnya sebagai Bunda Literasi Maluku, agar generasi muda di Maluku menjadi generasi muda yang suka membaca, menulis, berinovasi dan kreatif.
Sementara itu, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kasrul Selang mengatakan, di tahun 2020, nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Maluku adalah 52,90 persen atau kategori sedang dan masih berada di peringkat 26 dari 34 provinsi di Indonesia.
Untuk itu, pelaksanaan pengukuhan Bunda Literasi Maluku, hendaknya dimaknai sebagai kebutuhan daerah agar seluruh arah program dan kebijakan dapat terwujud secara efektif yang bermuara pada meningkatnya indeks kegemaran membaca dan literasi masyarakat di Maluku.
“Mengawali pelaksanaan tugas sebagai Bunda Literasi Maluku, kami harapkan Ibu Widya akan bersinergi dengan perangkat daerah, TP-PKK provinsi/kabupaten/kota di Maluku, serta komunitas literasi dan stakeholder lainnya dalam pelaksanaan kegiatan literasi di masyarakat,” harap Sekda.
Selain pengukuhan Bunda Literasi Maluku, lanjut Sekda, strategi yang digunakan untuk meningkatkan indeks kegemaran membaca dan literasi masyarakat, adalah melalui Penandatanganan Nota Kesepakatan tentang Kerjasama Perpustakaan antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Perpustakaan Nasional RI, dan Nota Kesepahaman antara para Pimpinan Perguruan Tinggi di Maluku dengan Perpustakaan Nasional RI.
“Kerjasama ini, merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola perpustakaan, pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi perluasan jejaring perpustakaan penguatan kelembagaan dan atas layanan publik di bidang perpustakaan,” ujar Sekda.
Atas dasar ini, Sekda menghimbau
kepada para pimpinan perguruan tinggi, agar dapat memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin dan terus menjalin kerjasama yang baik dengan Perpustakaan Nasional, guna memenuhi kebutuhan bahan bacaan bagi mahasiswa dan pengembangan kualitas perpustakaan perguruan tinggi di Maluku.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhamad Syarif Bando mengucapkan selamat kepada Widya Pratiwi Murad Ismail.
Dirinya merasa bangga, karena sebelum dikukuhkan, Widya sudah menciptakan lagu Mars Perpustakaan.
Menurut Syarif, lagu ciptaan Ibu Gubernur sangat menginspirasi. Dia berharap melalui kewenangan Gubernur Maluku, lagu tersebut bisa dinyanyikan di semua sekolah.
Sebab selain memberi inspirasi, lagu ini bisa mengantarkan generasi muda dan masyarakat terutama kalangan perempuan, kepada nilai yang terkandung didalam makna lagu itu.
“Ibu gubernur mempunyai ruang gerak meliputi seluruh wilayah kerja gubernur, baik sebagai TP-PKK, pendamping suami maupun ibu bangsa. Dalam kapasitas beliau itu, tentu peran untuk menginspirasi semua jajaran perempuan di TP-PKK provinsi/Kabuapten/kota, ibu para pejabat maupun Dekranasda bisa dilakukan. Ini ruang untuk berinteraksi dengan masyarakat,” kata Syarif.
Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan dan Kesepahaman antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemprov Maluku, Unpatti Ambon, IAIN Ambon, IAKN Ambon, Stikes Pasapua Ambon, UKIM, Politeknik Perikanan Negeri Tual dan Unidar Ambon.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan hibah dua unit mobil perpustakaan keliling dari Perpustakaan Nasional RI sebagai rasa terima kasih atas perhatian Gubernur Maluku, terhadap upaya mencerdaskan anak bangsa sebagai pengejawantahan implementasi dari visi misi Presiden RI Joko Widodo, tentang peningkatan kualitas SDM.
Turut hadir dalam Acara Pengukuhan, Forkopimda Maluku, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury,
Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Kadis Sosial Kota Ambon Nurhayati Jasin. (humasmaluku).