Sebagai Wilayah Pengembangan PKSN, Tanimbar Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Saumlaki, indonesiatimur.co –
Sebagai bagian penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden Republik Indonesia, Djoko Widodo, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 serta rencana induk pengelolaan perbatasan Negara tahun 2020 – 2024, menetapkan 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai lokus dan fokus pembangunan ekonomi kawasan perbatasan. Salah satu dari PKSN tersebut berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Dalam rangka menindaklanjuti penetapan PKSN KKT tersebut, Asisten Deputi Potensi Kawasan Perbatasan Laut, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Florensius Gatot Yanrianto, SE., M.Si, bersama sejumlah pembicara, bertandang ke Bumi Duan Lolat ini, guna melakukan rapat koordinasi pelaksanaan pengembangan sentra ekonomi berbasis potensi unggulan daerah.
“Salah satu kegiatan yang kita laksanakan selain Rakor Pengembangan PKSN di Saumlaki, kita juga meninjau beberapa lokasi yang terkait dengan percepatan pengembangan kegiatan ekonomi di wilayah perbatasan, khususnya di Tanimbar,” ungkap Gatot Yanrianto saat diwawancarai media ini, Selasa (15/06/2021).
Ia mengatakan sempat mengunjungi Tol Laut di Pelabuhan Yoss Soedarso Saumlaki untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan kegiatan Tol Laut tersebut yang merupakan kegiatan distribusi barang pada kawasan perbatasan sehingga ketersediaan barang di kawasan perbatasan terus bisa tercukupi, harga barang yang terjangkau, dan tentunya akan sangat menolong masyarakat di wilayah perbatasan.
Selain Tol Laut, ia juga meninjau langsung lokasi rencana pembangunan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Ukurlaran yang dikelola langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ia mengatakan, tujuan dari pembangunan SKPT tersebut adalah agar komoditi perikanan bisa dimanfaatkan secara optimal dalam hal pengelolaan, pemasaran, dan pemeliharaan atau logistik. SKPT tersebut lanjut dia, memang diarahkan untuk bagaimana kegiatan ekonomi para nelayan, khususnya di Tanimbar dapat mengalami peningkatan produksi. Hal-hal yang dipersiapkan, yakni sarana dan prasarana seperti nelayan atau SDM, kelembagaan, dan hal-hal yang terkait dengan pengiriman dari hasil komoditi perikanan.
“Karena dari SKPT yang ada ini, kita lihat sangatlah membantu perkembangan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan sehingga hasil tangkapan mereka bisa dipasarkan dengan harga terjangkau serta memiliki kualitas yang baik dan memadai,” tambahnya.
Untuk itu, dirinya meminta dukungan dari Pemda Daerah agar SKPT di Tanimbar bisa berkembang dan bermanfaat, tidak hanya di KKT namun hingga wilayah di sekitarnya karena banyak daerah atau wilayah lainnya yang akan menjadi pusat kegiatan strategis seperti SKPT di daerah ini.
“Kedepan memang harapan bapak Presiden seperti itu. PKSN di KKT ini diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah KKT dan sekitarnya. Jadi hal ini sangat mendukung untuk mewujudkan PKSN sebagai sentra pertumbuhan atau perkembangan ekonomi baru,” pintanya.
Lanjut dia, untuk tindak lanjut dari program ini akan terus dilakukan. BNPP Selain melakukan Rakor, tentu akan terus berkoordinasi tentang tindak lanjut dari hasil Rakor tersebut. Karena menurutnya, Rakor tersebut akan turut dihadiri oleh pihak kementerian dan lembaga lainnya seperti dari KKP, PUPR, Kemendes, dan juga pihak Polhukam karena akan turut berkaitan soal pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan. (it-03)