Daerah Maluku 

Astaga, Maskapai Wings Air Bohongi Penumpang Tujuan Saumlaki Demi Kejar Profit

Ambon, indonesiatimur.co – Sungguh malang nasib puluhan penumpang yang akan menumpangi Pesawat Wings Airlines dengan nomor penerbangan IW 1516 Y pada Rabu (07/07/2021), pukul 07.20 WIT yang rencananya diberangkatkan dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Pattimura Ambon menuju Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, lantaran dibohongi pihak maskapai dengan alasan alami cuaca buruk dan bahkan ketahuan mengalihkan jadwal penerbangan secara sepihak, demi mengejar profit Ambon – Babo (Fak-Fak).

Dengan ditundanya penerbangan tersebut, puluhan penumpang kecewa dan marah lantaran merasa ditelantarkan begitu saja oleh pihak maskapai berjam-jam lamanya tanpa adanya pemberitahuan pasti perihal penundaan dimaksud. Setelah para penumpang berusaha melakukan koordinasi dengan pihak maskapai, Lion Air lantas menuding jika penerbangan pesawat komersil milik mereka itu di larang terbang dari Bandara Pattimura Ambon ke Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, akibat ulah TNI Angkatan Udara, Lanud Pattimura.

Mendengar penyampaian pihak maskapai itu, para penumpang kemudian tetap bersabar menunggu, jika saja ada pemberitahuan selanjutnya, apakah mereka akan diberangkatkan hari itu juga ataukah dialihkan pada penerbangan esoknya. Penantian para penumpang bahkan tak kunjung berakhir hingga sore hari dan bahkan berlanjut hingga keesokan harinya, Kamis (08/07/2021). Alhasil, keributan-pun terjadi di ruang keberangkatan Bandara Pattimura Ambon. Puluhan penumpang ini terlibat aksi adu mulut bahkan nyaris baku hantam dengan pihak perusahaan Wings Air. Pasalnya pihak Wings Air tidak mampu memberikan penjelasan dan meyakinkan para penumpang tentang ketidakpastian penerbangan tersebut.

Aksi pembohongan maskapai Lion Air tersebut terungkap setelah Kepala Penerangan (Kapen) Lanud Pattimura Ambon, Letda Sus Yogi Tri Santoso, mengungkapkan fakta-fakta mencengangkan terkait benang merah pembohongan publik yang dilakukan oleh pihak Lion Air yang dinilai sengaja mengkambinghitamkan Lanud Pattimura Ambon, dengan menuding kalau penerbangan pesawat komersil milik mereka itu dilarang terbang dari Bandara Pattimura Ambon ke Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, akibat ulah TNI Angkatan Udara, Lanud Pattimura.

Kapen Yogi mengungkapkan, pesawat unschedule Wings Air tipe ATR 72/600 IW 2502/PK-WJJ dengan rute FKQ-AMQ misi charter flight yang tidak dilengkapi dokumen Flight Security Clearence (FSC) dan Surat Keterangan Security Clearance (SKSC), Selasa 06 Juli 2021 kemarin, dan hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran dalam aturan penerbangan.

Bahkan lanjut Kapen Yogi, pesawat unschedule domestik Wings Air IW 2502/PK-WJJ dengan rute FKQ-AMQ tersebut, berani diputuskan untuk take off dari Bandara Torea Fak-Fak atas perintah Fitzgerlad Julian Rachman yang merupakan Direktur Utama Operasi, kepada M. Saldy Alhabsy selaku Station Manager.

“Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak Lion Group pada tanggal 6 Juli adalah yang kedua kalinya. Pelanggaran sebelumnya terjadi pada tanggal 3 Juli 2021 dengan nomor IW-2505/PK-WJK (Slq-Amq) dikarenakan tidak dilengkapi slot time. Hal tersebut merupakan bentuk ketidakpatuhan (Compliance) terhadap aturan penerbangan yang berlaku baik secara Nasional maupun aturan di TNI AU sendiri. Pelanggaran yang telah dilakukan oleh pihak Maskapai Lion Air, khususnya di wilayah Lanud Pattimura dapat mengganggu operasional penerbangan Lanud Pattimura,” ungkap Kapen Yogi.

Ia melanjutkan, pesawat unschedule Wings Air IW 2502/PK-WJJ take off dengan tujuan Bandara Internasional Pattimura hanya berdasarkan koordinasi dan perintah dari Fitzgerlad Julian selaku Direktur Utama Operasi kepada kepala stationnya yakni Saldy. Hal tersebut merupakan keputusan sepihak oleh pihak Lion Group dan tidak sesuai dengan ketentuan.

“Pesawat yang ditahan oleh Lanud adalah PK-WJJ, sedangkan yang harusnya ke Saumlaki adalah PK-WGL. Pesawat PK-WJJ yang ditahan oleh Lanud seharusnya pagi (07/07/2021), berangkat unscheduled/charter flight ke Babo,” tegasnya.

Dengan demikian dirinya kembali menegaskan, tidak ada hubungannya dengan rute Saumlaki. Yang ke Saumlaki tidak ada masalah karena tidak perlu ijin ke TNI AU karena merupakan penerbangan reguler/scheduled flight. Lanud pun tidak menahan pesawatnya, namun pihak Lion Air sendiri yang telah merubah penggunaan pesawatnya, yakni merubah tujuan pesawat yang semula dari Ambon ke Saumlaki, dialihkan menjadi tujuan Ambon ke Babo (Fak-Fak).

“Yang ditahan oleh Lanud tadi adalah pesawat charter yang surat-suratnya tidak lengkap dan hari ini rutenya ke Babo. Kalau rute Ambon-Saumlaki tidak ada pesawat yang ditahan oleh Danlanud. Kita hanya memproses yang pesawat charter tanpa ijin, dan pesawatnya berbeda,” tutup Kapen Yogi.

Setelah melalui perdebatan yang cukup alot dan dimediasi oleh pihak Angkasa Pura, akhirnya pihak Lion Air bersedia membuat surat pernyataan secara tertulis dengan dibubihi meterai 10.000 yang memuat permintaan para penumpang yang isinya memastikan keberangkatan Pesawat Wings Air dari Ambon – Saumlaki serta memastikan puluhan penumpang yang telah ditelantarkan sejak Rabu kemarin untuk diprioritaskan. Tak hanya itu, pihak Maskapai juga akan menanggung semua biaya rapid test anti gen, biaya hotel atau penginapan, dan transportasi para penumpang. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.