Terkait Capaian Vaksinasi di Maluku, Mirati Berikan 4 Gagasan dan Pandangan
Ambon, indonesiatimur.co – Capaian vaksinasi di Provinsi Maluku yang masih dibawah 30 persen, mendapat perhatian khusus anggota DPD RI dapil Maluku, Mirati Dewaningsih ST. Apalagi di beberapa daerah di Maluku, capaian vaksinasi masih di bawah 10 persen. Sedangkan Kota Ambon malah telah mencapai 72 persen untuk vaksinasi pertama.
Menurutnya, adanya ketimpangan capaian vaksinasi kabupaten kota di Maluku bukanlah hal baru. Ini juga terjadi di daerah lain.
Menyikapi hal tersebut, Mirati mengatakan, Kemenkes menyebutkan paling tidak disebabkan oleh dua hal yaitu, pertama di dasari atas kebijakan strategis terkait target dan sasaran vaksin, karena berdasarkan daerah prioritas yang sudah dipetakan Kemenkes dengan pertimbangan banyaknya penduduk dan kondisi pandemi covid-19 yang tinggi di wilayah tersebut. “Kedua, permasalahan pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah daerah yang tidak dilaksanakan secara maksimal aktif dengan gerakan serbu, genjot, jemput bola yang bertujuan untuk mempercepat pencapaian target herd immunity 70 % dan aktivitas masyarakat akan semakin terbuka dan bisa kembali bekerja dengan tetap menerapkan prokes,”jelasnya kepada media ini, Rabu (13/10/2021).
Dikatakannya, kondisi terkini berdasarkan data Satgas Covid 19 Maluku, hanya Kota Ambon yang cakupan vaksinasinya sangat tinggi di atas 72 persen, sedangkan 10 kabupaten kota lainnya masih rendah di bawah 30 persen. Namun demikian, dirinya melihat bahwa saat ini kabupaten kota lainnya gencar turun dalam pelaksanaan vaksinasi covid 19 tersebut.
Oleh sebab itu, sebagi anggota DPD RI dapil Maluku, Mirati memberikan 4 gagasan dan pandangan. Pertama, dirinya mendorong Pemda-Pemda tersebut untuk berkomitmen bekerja keras melakukan gerakan mempercepat vaksinasi dengan melibatkan berbagai komponen mulai TNI, Polri, RW,RT, ormas, dan lembaga pendidikan, lembaga sosial dan pengurus rumah ibadah,
” Kedua, menggencarkan sosialisasi dan pendekatan edukasi agar adanya pemahaman yang benar tenang penting dan manfaatnya vaksin di masyarakat, selain untuk melawan informasi hoax yang membuat takut dan keengganan mereka di vaksin,”terangnya.
Ketiga, Mirati menyatakan, mendorong pemda untuk kreatif dalam meningkatkan partisipasi seperti dengan turun ke desa-desa dan ke pulau-pulau jemput bola serta memberikan reward.
“Keempat, stok vaksin cukup, sehingga saat ini kerja nyata sebagai bukti kalau kita ingin cepat mengakhiri pandemi ini sesuai ketetapan pemerintah pusat, yaitu untuk menurunkan status daerah PPKM ke level 1 harus memenuhi syarat indikator WHO dan target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan dosis 1 lansia sebesar 60 persen,” tandasnya.
Mirati Dewaningsih menegaskan, langkah kita dalam mengendalikan pandemi sudah berjalan baik. Hal ini dibuktikan dengan penurunan kasus konfirmasi nasional sebanyak 98 persen dan kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu. Oleh sebab itu, dirinya tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan prokes. (it-02)