Resmi Miliki Dewan Pengawas, Bupati Minta PDAM Bergerak Cepat dan Inovatif
Saumlaki, indonesiatimur.co – Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, meminta Direksi maupun Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk bergerak cepat dalam melayani masyarakat dan membenahi managemen perusahaan. Harapan bupati ini disampaikan ketika melantik Gabriel Ongirwalu selaku Ketua Dewan Pengawas PDAM Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) di Kantor Bupati setempat.
“Saya minta segera bergerak cepat, inovatif, dan kreatif untuk mendayagunakan potensi sumber pendapatan yang sah agar mampu menangkap peluang usaha, sehingga perusahaan plat merah ini bisa mandiri dan turut memberikan kontribusi pada pendapatan daerah,” tandasnya, Rabu (02/02/2022).
Fatlolon mengingatkan, PDAM harus mengacu pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kemandirian. PDAM, lanjutnya, sedang menghadapi beberapa permasalahan perusahaan antara lain pelayanan, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air.
“Yang saya maksud keuntungan itu luas dan bervariatif. Yang utama masyarakat bisa terlayani dengan baik, disamping itu tentunya ada finansial yang bisa menambah PAD. Untuk itu segeralah bersinergi dan membenahi perusahaan dengan menciptakan tim yang solid untuk meningkatkan kualitas kerja sehingga memberi manfaat kepada masyarakat,” pesannya.
Mengingat PDAM bersentuhan langsung dengan kebutuhan pokok masyarakat akan air bersih, dengan resmi miliki dewan pengawas, maka kinerja PDAM terutama dalam pelayanan air bersih dapat terus ditingkatkan. Teruslah menggali potensi PAD yang sah sesuai ketentuan perundangan. Misalnya saja, suplay air bersih di Pelabuhan Saumlaki untuk menyuplay air bersih pada kapal-kapal.
“Saya pernah suplay air bersih di pelabuhan sana. Tapi sampai hari ini saya pantau itu tidak jalan lagi. Alhasil tidak ada kontribusi bagi pendapatan PDAM sendiri. Padahal ada banyak kapal yang sandar,” ucapnya.
Mengingat BUMD ini adalah milik pemda, maka seyogyanya seluruh aktifitas di pelabuhan harus sebanyaknya bisa ada suplay air oleh PDAM. Terhadap pelayanan, Bupati ungkapkan kalau pihaknya mendapat laporan bahwa proses permohonan jaringan air bersih baru maupun permohonan perbaikan jaringan alami kesulitan dan memakan waktu cukup lama. Padahal uang pendaftaran sudah dilunasi.
“Tolong dibenahi sistemnya. Saya percaya direksi, direktur, dan pengawas bisa mampu dorong peningkatan air bersih bagi masyarakat. Apalagi menjelang MTQ di bulan Maret nanti. Segeralah membuat perencanaan kedepan, bagaimana PDAM bisa mandiri. Ada subsidi silang kan? Harus diorganisir dengan baik,” tandasnya. (it-03)