Daerah Maluku 

Konferensi Studi Regional PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Komisariat Daerah Maluku – Maluku Utara Hasilkan Rekomendasi

Ambon, indonesiatimur.co – Gelaran Konferensi Studi Regional (KSR) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Sanctus Thomas Aquinas Komisariat Daerah Maluku – Maluku Utara yang berlangsung pada tanggal 16-19 Maret kemarin yang di hadiri langsung oleh Ketua Benediktus Papa selaku Presidium Pengurus Pusat PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Periode 2020 – 2022 dan Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan yang membuka secara resmi pelaksanaan kegiatan dimaksud gedung Catholic Centre Langgur, Maluku Tenggara. Konferensi Studi Regional (KSR) kali ini bertajuk Tema “Pembangunan Daerah Perbatasan Yang Berbasis Kemandirian Lokal”. Selain sebagai sistem pembinaan formal berjenjang, momentum Konferensi Studi Regional ini juga merespon beberapa aspek dalam hal kesenjangan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, hukum, politik, serta ekologi, dan tentunya leading sektor unggulan setiap daerah dan ruang lingkup Maluku – Maluku Utara, dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat dan kepentingan pembangunan berkelanjutan.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan Konferensi ini merupakan Delegasi yang mewakili Cabang/calon cabang PMKRI di Regio Maluku, yang terdiri dari; PMKRI Cabang Ambon, PMKRI Cabang Tual, PMKRI Cabang Saumlaki, PMKRI Cabang Langgur dan PMKRI Calon Cabang Kepulauan Aru yang berjumlah 50 Orang.

Sebelumnya para peserta mengikuti Seminar Nasional untuk menambah wawasan dan referensi terkait setiap tema yang diangkat. Para peserta, dengan sangat bersemangat dan peduli menganalisis setiap fenomena yang terjadi.

Dalam rilis yang di terima media ini, Senin (21/03/2022), Marius Lutfi Rahanau, Ketua Presidium PMKRI Cabang Langgur Sanctus Yohanes Aerts. MSC selaku tuan rumah penggelaran KSR menyampaikan bahwa, setiap fenomena dan segala aspek yang masih menjadi kesenjangan di Maluku, telah dianalisis atau dikaji secara akademis dan faktual. Dengan demikian dapat melahirkan beberapa poin rekomendasi umum, diantaranya, mendorong percepatan pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB), pembangunan daerah perbatasan yang berbasis kemandirian lokal, pembangunan infrastruktur penunjang, membangun strategi keamanan dan pertahanan daerah perbatasan, mengatasi kemiskinan ekstrim daerah perbatasan dengan menghidupkan ekonomi kerakyatan, mempertahankan identitas budaya ditengah lajunya arus globalisasi.

Hal senada disampaikan juga oleh Redemtor Reressy, Ketua Presidium PMKRI Cabang Saumlaki, Sanctus Vinsens de Paul.
“PMKRI Cabang Saumlaki dalam momentum akbar ini mendukung penuh dan akan mendorong pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) dan pemekaran Wilayah Maluku Tenggara Raya. Saya akan tetap mendorong dan menjadikan hal itu prioritas karena berdasarkan Rekomendasi PMKRI Saumlaki dalam Konferensi Studi Regional dan itu merupakan tekad PMKRI Se-Regional. Selain itu, demi menggenjot Kesejahteraan Rakyat, maka perlu adanya pemekaran Daerah Otonomi Baru yang dimaksud,”jelasnya.

Lebih lanjut Christian A. D. Rettob Selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Ambon Sanctus Fransiskus Xaverius, menyampaikan bahwa hasil kajian akademis dan faktual dari beberapa isu sentral yang ada serta point-point rekomendasi dari Konferensi Studi Regional Maluku-Maluku Utara PMKRI ini, akan dikawal sampai ke jenjang berikutnya yakni Konferensi Studi Nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-27 Maret 2022, bertempat di Kota Manado Sulawesi Utara. (it-02)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.