Daerah Maluku 

Hadiri Musyawarah ke-34 AMGPM, Wagub : Yang Besarkan Pemuda Gereja adalah AMGPM

Ambon, indonesiatimur.co – Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, membuka resmi pelaksanaan Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP) 34 Angkatan Muda Gereja Prostestan Maluku (AMGPM) Tahun 2022.

Prosesi pembukaan yang ditandai dengan pemukulan tifa dan berlangsung di Gedung Gereja Nehemia, Jemaat GPM Kaibobu, Klasis Seram Barat, pada Minggu, (23/10/2022) itu, dilaksanakan berdasarkan Keputusan MPP 33 AMGPM Tahun 2021 dan Keputusan Pengurus Besar AMGPM Nomor 08/KPTS/PB/P/2021.

Musyawarah akan berlangsung pada 23 Oktober hingga 28 Oktober 2022. Peserta yang mengikuti musyawarah sebanyak 282 orang. Mereka berasal dari 34 daerah AMGPM di Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang merupakan wilayah pelayanan GPM.

Tujuan musyawarah adalah untuk mengevaluasi program pelayanan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Pengurus Besar (PB) pada tahun berjalan serta kebijakan lain yang ditetapkan MPP sebelumnya, menetapkan program pelayanan dan APB tahun berikutnya dan menetapkan keputusan organisasi lainnya.

Saat menghadiri acara pembukaan musyawarah, Wagub Orno menyatakan bila pemerintah daerah selalu memberi perhatian dan atensi terhadap dinamika kepemudaan di Maluku termasuk AMGPM. Selaku organisasi pemuda GPM, AMGPM pun dituntut harus memiliki pikiran analitis, kreatif dan inovasi serta inisiatif dengan berbasis pada standar kompetensi yang berdaya saing dalam berbagai bidang, terutama sanggup berkompetensi di era teknologi informasi.

“Banyak pemimpin dan tokoh di negeri ini yang lahir dari binaan AMGPM. Makanya saya sering mengatakan, bila yang membesarkan pemuda GPM adalah AMGPM. AMGPM itu bukan soal ibadah saja melainkan juga menyiapkan kader bangsa melalui AMGPM,” katanya

Menurutnya, musyawarah kali ini harus menjadi tonggak mengoreksi, mengevaluatif yang diawali dengan pikiran konstruktif yang berkaitan dengan pembangunan daerah sambil menjadikan hal-hal fundamental sebagai basis perjuangan. AMGPM juga harus berani melawan lupa untuk hal- hal penting sembari melakukan penajaman program kerja yang berdampak terhadap hajat masyarakat.

“Bersikaplah elegan sebagai kader pemimpin bangsa karena dari situlah kalian (Kader AMGPM) diutus. Karya dan pengutusan harus menjadi pembuktian kata-kata, bukan retorika,” ujar Wagub.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Angkatan Muda Gereja Prostestan Maluku (AMGPM), Melkianus Saerdikut mengajak seluruh kader AMGPM menjadikan MPP untuk membangun kehormatan berorganisasi sebagai organisasi Pemuda Gereja, agar hasilnya dipandang sebagai persidangan pemuda yang Gerejawi. Musyawarah ini memiliki tugas dan wewenang menyeluruh untuk mengevaluasi seluruh amanat pelayanan tahun 2021 dan 2022, serta kebijakan strategis organisasi lainnya.

“Karena itu, MPP ini haruslah dipandang sebagai pekerjaan pertanggungjawaban iman seluruh kader, bukan sekedar pertanggungjawaban organisasi saja,” ajak Saerdikut.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku ini menilai, menjalankan tanggung jawab sebagai PB AMGPM bukanlah pekerjaan mudah, maka dibutuhkan forum yang lebih spesifik untuk berdiskusi mengenai dinamika, mengidentifikasi problematika dan berbagai upaya pemecahan masalah yang dihadapi AMGPM.

“Bagi seluruh kader, setiap pelaksanaan agenda organisasi, diharuskan memandang musyawarah bukan sekedar menjalankan amanah konstitusi, namun juga sebagai tanggung jawab iman ke-Kristenan sebagai Pemuda Gereja,” tutup Saerdikut.

Turut hadir anggota DPR RI Mercy Barends, anggota DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku, penjabat Bupati Kabupaten SBB Andi Chandra As’adudin, sejumlah pengurus MPH Sinode GPM / PHBG tingkat Sinode / Klasis se-GPM / Majelis Pekerja Klasis, para tokoh agama / adat dan masyarakat, serta undangan lainnya. (it-02).

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.