Agenda 

Jelang Nataru, Bormasa Bawa Cinta ke Selaru

Saumlaki, indonesiatimur.co – Sebagai bentuk cinta seorang Adolf Bormasa terhadap Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) yang merupakan tanah dimana ia dilahirkan dan dibesarkan, bahkan pernah berkarya sebagai mantan Kapolres di daerah itu, maka dalam kesempatannya kali ini didampingi istri tercinta, melakukan safari menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang dimulai pada Selasa (21/12/2022).

Safari Bormasa bersama istrinya tersebut dilakukan dengan awalnya menuju Desa Adaut, Kecamatan Selaru, yang merupakan garda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dimana berbatasan langsung dengan negara tetangga Australia.

Tiba di Desa Adaut, dirinya bersama istri, Ny. Corry Bormasa/Alyona, langsung disambut hangat dan berkesempatan melakukan tatap muka bersama warga setempat. Di momen tersebut, banyak hal sempat didiskusikan masyarakat bersama dirinya. Terlihat juga antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungan politik terhadap dirinya di tahun 2024 mendatang untuk maju sebagai pemimpin di daerah yang terkenal dengan Adat Duan Lolat dan Budaya Bakar Batu ini.

Usai bercengkrama bersama masyarakat Adaut, dirinya bersama istri kemudian meninjau Tnyafar-Tnyafar (rumah kebun/walang) milik masyarakat di kecamatan tersebut, salah satunya adalah Tnyafar Lende yang jaraknya sekitar 10 Km dari Kota Kecamatan, Adaut.

Puluhan warga yang mendiami Tnyafar-Tnyafar tersebut, langsung berkerumun menyambut Putra Tanimbar ini. Bormasa yang telah menyelesaikan study Doktor di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ini, langsung berdialog santai bersama para warga dengan menanyakan tentang hasil perikanan, khususnya Agar-Agar yang menjadi salah satu mata pencaharian, sekaligus penghasilan bagi warga, dan juga terkait pendidikan. Salah satu yang juga menjadi inti keluhan warga yang telah mendiami lokasi tersebut sudah sejak 30 tahun lalu ini, adalah tentang masalah air bersih yang tak kunjung selesai dikerjakan hingga saat ini.

Bagaimana bisa jika proyek pemipaan air bersih di sana, pipa-pipanya adalah berbahan bersih tetapi untuk sambungan pipa yang disediakan adalah sambungan yang terbuat dari bahan plastik atau paralon. Alhasil, warga setempat bahkan tidak pernah menikmati sejuknya air hingga jam dan detik ini.

“Ada sumber air dan sudah dibangun jaringan pipanya. Namun tidak bisa berfungsi, karena sambungannya dari plastik, padahal jaringannya menggunakan pipa besi. Ini yang jadi penyebabnya. Kami berharap dari kunjungan ini, bisa membantu menyelesaikan masalah ini,” ungkap Kristofol Ngorantutul, salah satu warga Tnyafar Lende.

Ditambahkan Semuel Nanaryain (40) dan Yan Sabarlele (38), yang mengaku telah menempati lokasi ini sejak 30 dan 10 tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat pejabat pemerintah yang berkunjung ke Tnyafar hanya terjadi di tahun 2010 silam oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

“Sudah 12 tahun lalu, tempat ini dikunjungi bapak Menteri. Saat ini, kami merasa spesial sekali karena dikunjungi orang besar seperti pak Bormasa ini,” ujarnya.

Sementara itu, warga lainnya atas nama Delila Kotngoran, mengaku baru pertama kali bertemu langsung dengan sosok Adolf Bormasa. Dirinya mengenal Bormasa hanya dari Kalender atau Almanak yang pernah dibagikan kepadanya.

“Kesan saya saat melihat beliau secara langsung, orangnya baik, ramah. Apalagi jika beliau berpasangan dengan ibu Dokter Yul Ratuanak. Kita akan mendukung penuh,” tandasnya yang mengenang saat diberikan bantuan beras oleh Bormasa beberapa bulan lalu.

Menanggapi semua itu, Adolf Bormasa, mengatakan kalau untuk menjadi pemimpin itu haruslah terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil rakyat. Terhadap masalah keluhan air bersih, Bormasa memastikan secepatnya akan menyelesaikan jaringan pipa yang ada sehingga warga bisa menikmati air bersih yang mengalir ke Tnyafar-Tnyafar maupun dusun atau kebun-kebun mereka. Usai dari Tnyafar Lende, kunjungan kemudian berlanjut ke Desa Kandar yang berjarak kurang lebih 20 Km dari Tnyafar Lende.

Mengakhiri Safari Natalnya di Kecamatan Selaru, Adolf Bormasa bersama istri memberikan Bingkisan Natal berupa sembako kepada warga. Bingkisan Natal tanda cinta dari Bormasa ini terdiri dari 192 karung beras berukuran 10 Kg, dan 5 karung 50 Kg Gula Pasir.

Ditambahkan Paman Fordatkossu, bahwa kunjungan Safari Natal ke Pulau Selaru ini merupakan kunjungan sebagai orang Basudara. Namun apabila kedepan, Adolof Bormasa diberikan kepercayaan oleh partai politik dan rakyat negeri ini untuk maju bertarung pada kancah politik 2024 nanti, maka menurut Paman, hal tersebut akan disambut dengan suka cita, karena sosok Adolof Bormasa sangat dirindukan untuk membawa perubahan bagi Tanimbar tercinta.

“Tanimbar butuh pemimpin baru yang benar-benar mencintai negeri dan rakyat, serta pemimpin yang merasa miliki negeri ini,” tandasnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.