Daerah Maluku 

Indey Imbau Masyarakat Wuarlabobar, Hindari Sementara “Pulau Baru” Pasca Gempa

Saumlaki, indonesiatimur.co – Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Daniel Edward Indey, S.Sos., M.Si., mengimbau seluruh warga Desa Taneman secara khusus serta seluruh masyarakat Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, untuk menghindari melakukan aktifitas apapun pada sebuah “pulau baru” yang muncul ke permukaan air laut pasca terjadinya Gempa Bumi Tektonik berkekuatan Magnitudo 7,9  di Tanimbar sejak Selasa, 10 Januari dini hari, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Indey saat dimintai keterangannya, Sabtu (14/01/2023), usai dirinya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat melakukan on the spot ke pulau baru yang muncul pasca gempa tersebut.

“Tadi kami on the spot ke Pulau Baru yang muncul pasca gempa di depan Desa Taneman, Wuarlabobar. Saya imbau agar warga jangan dulu ada yang lakukan aktifitas di sana karena bisa saja membahayakan mereka. Apalagi, kondisi tanahnya cukup labil dan lembek,” ungkap Indey dalam keterangannya usai kembali bersama rombongan.

Ia juga meminta agar imbauannya tersebut dapat ditaati oleh warga yang berdiam di sekitar Pulau Baru tersebut sambil menunggu hasil penelitian dari Pusat Hidro-oseanografi (Pushidrosal) TNI-AL yang telah tiba di Tanimbar dan hari ini baru mulai melakukan survei dan penelitian terhadap kondisi pulau yang menjadi sebuah fenomena alam ini.

“Saya minta agar imbauan ini dapat ditaati warga demi keselamatan bersama sambil menunggu hasil penelitian oleh Hidro-oseanografi (Pushidrosal) TNI AL. Tim Pushidrosal ini telah tiba di Tanimbar dan hari ini baru mulai melakukan survei dan penelitian jadi kita tunggu hasilnya dulu selama 30 hari kedepan,” pinta Indey.

Ia menambahkan, perjalanan yang ditempuh dirinya bersama rombongan menuju pulau baru tersebut ditempuh selama 3 jam perjalanan melalui Desa Batu Putih dengan menggunakan sarana transportasi laut berupa speed boat agar bisa mencapai situs Pulau Baru.

Dijelaskan, setibanya di tujuan, tak dipungkiri dirinya bersama rombongan sedikit mengalami kesulitan untuk naik hingga ke puncak Pulau Baru lantaran kondisi tanah yang berlumpur dan penuh dengan karang laut. Dengan melihat sebuah bambu yang pada ujungnya telah berkibar Bendera Merah Putih pada puncak Pulau Baru tersebut, hal itu semakin membuat dirinya bersama rombongan kian bersemangat untuk mencapai puncak pulau.

Melihat langsung keadaan pulau dimaksud, dirinya mengatakan bahwa struktur pembentuk Pulau Baru tersebut terdiri dari material berupa lumpur dan bebatuan. Dikatakan juga, selain sebuah Pulau Baru yang muncul pasca gempa, terdapat pula kemunculan satu pulau lainnya yang diameternya lebih kecil dengan pulau pertama, dimana letak pulau tersebut berada pada pertengahan antara Pulau Baru yang pertama dan sebuah pulau lama yang bernama Pulau Kabawa. Untuk Pulau Kabawa ini, ia mengatakan bahwa fenomena yang terjadi pada pulau tersebut adalah terdapatnya semburan lumpur panas yang sedikit demi sedikit menyembur hingga lumpurnya menutupi segal jenis tanaman yang ada pada pulau itu hingga saat ini sudah meluas hingga 3 Hektare.

Untuk diketahui, Forkopimda setempat yang turut bersama Penjabat Bupati dalam kunjungan tersebut diantaranya, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1507/Saumlaki Letkol Inf. Didik Teguh Wahluyo, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, S.I.K., serta Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Saumlaki Letkol Laut (P) Andi Kristianto, M.Tr. Hanla. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.