Daerah Maluku 

Kapolres Kepulauan Tanimbar Dampingi Pj Bupati, Kunjungi Pulau Baru Pasca Gempa

Saumlaki, indonesiatimur.co – Dalam melakukan kunjungan langsung pada fenomena alam akibat Gempa Bumi Tektonik berkekuatan Magnitudo 7,9 Scala Richter *(Parameter Update M 7,5)* yang terjadi pada beberapa titik di Maluku, termasuk Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Selasa, 10 Januari dini hari, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar turut didampingi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Tanimbar, AKBP Umar Wijaya, S.I.K., bersama Pimpinan Institusi TNI lainnya yakni, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1507/Saumlaki, serta Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Saumlaki, serta Tim Survei dan Penelitian yang berasal dari Pusat Hidro-oseanografi (Pushidrosal) TNI-AL.

Kunjungan langsung yang dilakukan tersebut dilakukan pada Sabtu (14/01/2023), dengan melakukan perjalanan darat dari Kota Saumlaki menuju Desa Batu Putih, Kecamatan Wermaktian, dan selanjutnya menggunakan sarana transportasi laut berupa Speed Boat untuk menuju situs Pulau Baru yang berada tepat di depan Desa Taneman, Kecamatan Wuarlabobar, kabupaten setempat, dengan menempuh jarak sekitar 3 jam perjalanan.

Setibanya Pimpinan Polres Kepulauan Tanimbar ini bersama rombongan pada situs Pulau Baru tersebut, tampak secarik Bendera Merah Putih telah berkibar di puncak pulau dan hal itu membuat rombongan tetap bersikeras dengan penuh semangat, memijaki pulau untuk melakukan pengecekan secara akurat tentang struktur material maupun kondisi riil dari fenomena alam akibat gempa ini.

Kapolres dalam keterangannya menjelaskan, diketahui sesuai pengamatan secara langsung di lokasi, struktur material pada Pulau Baru tersebut terdiri dari lumpur dan bebatuan. Fakta lainnya yang terjadi, tidak hanya sebuah pulau baru yang muncul di titik lokasi tersebut, namun terdapat pula sebuah pulau kecil uang juga muncul, dan keberadaannya di tengah-tengah antara Pulau Baru pertama dan sebuah pulau lama yang sudah ada sebelumnya saat terjadinya gempa yang bernama Pulau Kabawa.

“Disana selain Pulau Baru yang kami kunjungi, terdapat pula sebuah Pulau Baru lainnya yang diameternya sedikit lebih kecil dari Pulau Baru yang pertama. Letaknya diantar pulau yang kami pijaki dan sebuah pulau lama yang bernama Pulau Kabawa,” ujar Kapolres.

Ditambahkan pula oleh Kapolres, sesuai dengan keterangan warga yang diterimanya, fenomena yang terjadi pada Pulau Kabawa juga sangat memprihatinkan lantaran pada pulau tersebut pasca gempa, terdapat semburan lumpur panas yang sedikit demi sedikit mulai menutupi berbagai jenis tanaman hidup hingga saat ini sudah seluas 3 Hektare sehingga fenomena tersebut benar-benar sangat merisaukan warga yang mendiami pulau di sekitarnya.

“Selain adanya fenomena kemunculan dua pulau baru, ada juga fenomena lainnya pada sebuah pulau yang bernama Pulau Kabawa, dimana pada pulau itu terjadi semburan lumpur yang kemudian telah menutupi berbagai jenis tanaman di sana dan kini luasan lumpur itu sudah mencapai sekitar 3 Hektare. Hal ini tentunya membuat warga di sana was-was sehingga saya kira perlu disikapi secara serius,” terang Kapolres.

Ia juga mengatakan, dalam kunjungan tersebut, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar telah memberikan imbauan kepada warga setempat untuk sementara tidak melakukan aktifitas apapun pada Pulau Baru maupun di sekitar lokasi Pulau Baru tersebut sambil menunggu hasil survei dan penelitian oleh Pusat Hidro-oseanografi (Pushidrosal) TNI-AL yang telah tiba di Tanimbar, dimana tim peneliti dimaksud telah memulai survei dan penelitian terhadap kondisi pulau yang menjadi sebuah fenomena alam tersebut.

“Pak Penjabat Bupati tadi juga sudah berikan imbauan agar warga sementara tidak beraktifitas pada Pulau Baru itu dan sekitarnya hingga kami peroleh hasil survei dan penelitian oleh pihak Pushidrosal 30 hari kedepan bahwa fenomena tersebut memiliki unsur yang dapat membahayakan warga ataukah tidak,” pungkasnya. (it-03)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.