Kanwil Ditjenpas Maluku Ikut Konsultasi Teknis bersama Ditjenpas dan Polri
Jakarta, indonesiatimur.co – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku terus berupaya meningkatkan profesionalisme dan kapasitas kinerja di bidang pengamanan dan intelijen, Hal ini ditegaskan melalui partisipasi aktif Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Pembinaan, Fifi Firda, dalam mengikuti kegiatan Konsultasi Teknis Pemasyarakatan Bidang Pengamanan dan Intelijen tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara RI (Polri) yang dilaksanakan mulai Senin (03/11_2025) hingga Kamis (06/11/2025) di Hotel Grand Mercure Jakarta.
Fifi menuturkan Kegiatan Konsultasi Teknis ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, serta meningkatkan kemampuan teknis petugas pemasyarakatan dalam menghadapi tantangan tugas yang kian kompleks, khususnya di bidang pengamanan dan deteksi dini gangguan keamanan.
“Kegiatan ini menjadi momen penting untuk melatih kesiapsiagaan dan kemampuan teknis Jajaran Pemasyarakatan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang menjadi salah satu kunci utama untuk untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan dinamika pemasyarakatan modern guna mewujudkan Lapas dan Rutan yang aman, tertib, dan profesional,”ujar Fifi.
Sementara di tempat yang lain, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan jajaran pemasyarakatan dalam menghadapi berbagai potensi ancaman di lapas dan rutan se- Maluku.
“Fungsi intelijen pemasyarakatan harus menjadi mata dan telinga bagi pimpinan. Dengan deteksi dini yang kuat, kita bisa mencegah potensi gangguan sebelum menjadi ancaman nyata, Kita harus menyiapkan sumber daya manusia yang cakap, berintegritas, dan mampu membaca dinamika lapangan dengan akurat. Keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Kakanwil
Sebelumnya,Kegiatan dibuka dengan laporan dari Direktur Pengamanan dan Intelijen, Tatan Dirsan Atmaja, dilanjutkan dengan sambutan dan penguatan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi. Dalam arahannya, Mashudi menyampaikan konstek ini merupakan forum penting untuk memperkuat kapasitas jajaran Pemasyarakatan dalam bidang intelijen dan pengamanan, khususnya deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan). “Kegiatan ini menjadi forum strategis Pemasyarakatan untuk belajar bersama dengan Polri, terutama Baintelkam dan Bareskrim, dalam meningkatkan kapabilitas intelijen dan pengamanan,” terangnya.
Senada, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Tatan Dirsan Atmaja, menegaskan pentingnya sinergi antara Pemasyarakatan dan Polri dalam membangun sistem peringatan dini (Early Warning System) di lingkungan Pemasyarakatan. “Kita dapat bekerja sama dengan Polri dalam pengamanan dan intelijen agar memperkuat Early Warning System serta menurunkan tingkat gangguan kamtib di Lapas dan Rutan,” ucapnya.
Pada sesi berikutnya, peserta mempelajari metode analisis pola kerawanan, tren gangguan, dan perumusan Early Warning System dalam konteks pemasyarakatan. Melalui praktik penyusunan Peta Kerawanan Prediktif dan identifikasi Key Actors, peserta dilatih untuk mampu memetakan potensi ancaman dan menentukan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Ditjenpas Maluku berkomitmen meningkatkan pemahaman teknis penanganan gangguan Kamtib secara optimal serta juga memperkuat sinergi lintas instansi, khususnya dengan Polri dalam hal pengumpulan dan analisis informasi keamanan untuk memastikan langkah penindakan yang terukur, cepat, dan sesuai prosedur. (it-02)


