Daerah Ekonomi & Bisnis Sulawesi Barat 

Sulawesi Barat Penuh dengan Perkebunan Sawit

Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan, lahan untuk membuka perkebunan sawit di Provinsi Sulbar saat ini telah habis terkelola.

“Sudah tidak ada lagi lahan di Sulbar yang bisa dikelola menjadi perkebunan sawit sehingga kalau ada investor yang akan membuka perkebunan sawit di Sulbar sudah tidak bisa lagi untuk sementara,” kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, investor dari negara Brunai Darussalam terpaksa harus ditolak berinvestasi di Sulbar, karena lahan sawit yang bisa dikelola membuka lahan telah habis dimanfaatkan perusahaan sawit yang lebih dulu berinvestasi di Sulbar.

“Terpaksa pemerintah di Sulbar tidak bisa menerima lagi investasi membuka perusahaan sawit karena semuanya telah digarap,” ujarnya.

Menurut dia, lahan yang tersedia di Sulbar sesungguhnya masih banyak untuk membuka perkebunan sawit namun semuanya masih berstatus hutan lindung yang dilarang untuk dikelola.

“Lahan di Sulbar mesti diubah dulu statusnya dari hutan lindung menjadi areal penggunaan lain agar dapat dijadikan lahan pembukaan perkebunan sawit,” ucapnya.

Gubernur mengatakan, perkebunan sawit di Sulbar paling banyak dikelola PT Astra Agro Lestari (AAL) yang memiliki dan mengelola luas perkebunan sawit mencapai 37.000 hektare.

Perkebunan sawit PT AAL terdiri dari 29.000 perkebunan inti milik perusahaan dan 8.000 perkebunan plasma atau milik masyarakat yang juga akan semakin meningkatkan pendapatan petani sawit.

“Sekitar 9.500 tenaga kerja PT AAL akan semakin sejahtera dengan dibangunnya pabrik pengolahan sawit tersebut karena akan semakin menggenjot hasil produksi sawitnya, dan mampu mendorong pembangunan ekonomi daerah,” katanya. (ant/mnk)

bisnis KTI

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.