Daerah Maluku 

Banjir Ambon: Korban Belum Terima Bantuan Tanggap Darurat

Ratusan keluarga atau lebih dari 1.000 jiwa warga Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, Maluku, yang mengungsi akibat longsor maupun terendam banjir sejak Rabu (1/8) belum menerima bantuan tanggap darurat.

Raja Negeri Passo Marthen Sarimanella ketika dikonfirmasi, Kamis, membenarkan warganya yang mengungsi akibat banjir dan longsor belum menerima bantuan tanggap darurat, kendati musibah itu sduah dilaporkan kepada Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy maupun Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.

“Sejak kemarin (Rabu) hanya ada petugas Kecamatan Baguala melakukan pendataan pengungsi, sedangkan bantuan tanggap darurat belum disalurkan, baik dari Pemkot Ambon maupun Pemprov Maluku,” ujarnya.

Para pengungsi yang dievakuasi ke Kantor Camat Baguala, Masjid Nurul Islam, Gereja Katolik, Ruko sedang dibangun, kantor Koperasi Ina Tuni maupun gedung kosong lainnya terpaksa tidur hanya beralaskan karton, tikar dan surat kabar.

Sebagian pengungsi juga menginap di rumah sanak keluarga yang lokasinya aman dari luapan banjir maupun longsor.

“Saya harapkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Maluku maupun Kota Ambon meninjau lokasi lokasi bencana juga berkunjung ke Passo, karena dampak bencana akibat hujan deras selama tiga hari itu cukup parah,” kata Marthen.

Luapan banjir maupun longsor juga mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan.

Sementara korban meninggal akibat longsor sebanyak empat orang, yakni pasangan suami istri, Neles dan Ita Lasol, dan kakak beradik Dessy,  15, dan Aprilia Batilmury, 5. Mereka adalah warga Passo di kawasan Wayori.

Dari hasil pantauan, sebagian pengungsi telah kembali ke rumah mereka setelah hujan berhenti sejak Kamis dinihari. Mereka membersihkan dan menata kembali barang barang yang berserakan akibat banjir.

Sebanyak 26 KK atau 118 jiwa warga Passo masih mengungsi di Kantor Camat Baguala dengan memanfaatkan aula dan ruangan kerja para pegawai.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyebutkan sedikitnya 11 warga meninggal akibat tertimbun longsor, tertimpa tembok maupun terbawa arus banjir yang melanda kota maupun Pulau Ambon pada Rabu (1/8). (ant/mw)

bisnis KTI

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.