16 KK Pengungsi Desa Renfaan Siap Gabung ke Kota Tual
Tual, MALUKU – Sebanyak 16 Kepala Keluarga (KK) pengungsi asal Desa Renfaan, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Pasca konflik melanda Desa mereka setahun silam yang saat ini mendiami area pekuburan cina Kota Tual, siap bergabung menjadi masyarakat Kota Tual
Demikian disampaikan salah satu pemuda asal Desa Renfaan, Rudy Omaratan kepada Indonesiatimur.co senin (28/10).
Dirinya mengatakan, hal ini dikarenakan mereka tidak diperhatikan secara baik. Bahkan mereka merasa seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Bahkan dengan tidak adanya perhatian dari Pemerintah sendiri (Pemkab Maluku Tengara), maka mereka akan meminta bantuan dari Pemerintah kota Tual untuk bergabung menjadi warga masyarakat Kota Tual.
“Akibat konflik yang melanda Desa Renfaan, sebanyak 16 kepala keluarga yang keluar meningalkan desa mereka dan saat ini kita mengungsi di lokasi kota Tual,” ucab dia.
Terkait dengan bantuan yang telah diterima oleh pengungsi lanjut dia, sampai dengan saat ini baru dua kali terima bantuan dari Pemkab Malra.
“Kami dapat bantuan dari Badan Bencana dan Dinas Sosial Kabupaten Malra, dan itu hanya satu kali dalam bentuk saku (bantuan dalam bungkusan plastik),”ujarnya.
Dia mengatakan, selama ini warga kami yang mengungsi di Tual sehari-hari hidup dengan melakukan penabangan batu yang hasilnya kita jual dan itupun hasilnya tidak seberapa. Namun pendapatan ini kita tidak akan bersungut, sebab kita masi diberikan nafas hidup bagi yang kuasa. [GS]