Pemerintah Cina Dorong Penguatan Kerja Sama Dengan Indonesia
KUNJUNGAN DELEGASI CINA. Pemerintah dan pengusaha asal Cina melihat proses pembuatan ikan beku perusahaan perikanan terpadu PT. Maritim Timur Jaya, di Tual, Maluku, Jumat (10/8). 20-an anggota Delegasi pemerintah dan investor Cina melihat proses pengolahan ikan terpadu tersebut guna menjajaki kerjasama dengan perusahaan yang tergabung dalam Artha Graha Network, terutama membangun industri hulu-hilir di sektor perikanan. (Foto : GHEA)
TUAL – Pihak Pemerintah Cina mendorong penuh berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka penguatan kerja sama antara Cina dengan Indonesia. Hal ini ditegaskan Sekretaris Menteri Pertanian Cina, Huang Baoshan kepada indonesiatimur.co saat berkunjung ke Kota Tual, Provinsi Maluku, Kamis (9/8).
Sebagai tindak lanjut pemberian dorongan tersebut, pihaknya akan mengajak pengusaha di Cina untuk menanamkan modal dan berinvestasi di Indonesia, terutama investasi di bidang perikanan. Sebab latar belakang banyaknya potensi perikanan yang di miliki Indonesia, sangat menjanjikan untuk pengembangan usaha serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah.
“Karena kekayaan alam khususnya sektor perikanan yang ada di Maluku sangat besar, maka para pengusaha di Cina akan kami dorong, supaya bisa berinvestasi di sini (Indonesia-red), termasuk juga di Maluku dan kawasan Indonesia Timur. Karena investasi di sini sangat menjanjikan,” tandas Baoshan.
Menurutnya, di Cina, perikanan merupakan salah satu sektor unggulan dan menjadi prioritas bagi pemerintah serta pengusaha untuk peningkatan investasi.
Dirinya menambahkan, sejak beberapa tahun lalu, Pemerintah Cina telah mengambil langkah tegas dan ketat terhadap pengusaha yang mengoperasikan kapal Cina dan menangkap ikan di perairan Indonesia. Langkah tegas berupa pembangunan industri di sekitar wilayah tangkapan di perairan Indonesia ini, sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
“Kebijakan seperti itu supaya dengan aktivitas yang kita lakukan, juga bisa memberikan kontribusi dan keuntungan bagi masyarakat dan daerah setempat. Pembangunan industri, bisa dilakukan melalui kerjasama dengan para pengusaha Indonesia yang juga bergerak di bidang perikanan. Dengan demikian akan terjadi pembukaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Ini akan sangat berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal yang ada,” tandas Baoshan.
Sementara itu, sehubungan dengan keberadaan PT. Maritim Timur Jaya (MTJ) di Kota Tual, Provinsi Maluku, Baoshan menilai, perusahan yang bernaung di bawah Artha Graha Network (AGN) ini adalah salah satu perusahan perikanan terbesar di kawasan Indonesia Timur, dengan tujuan industrialisasi perikanan baik di sektor hulu maupun hilir.
Bahkan dirinya juga mengaku, dari sekian banyak perusahan perikanan di Indonesia yang sempat dikunjungi, PT. MTJ tergolong perusahan yang ditunjang dengan sarana fasilitas industri dan pengolahan yang lengkap.
“Karena itu, keberadaan PT MTJ dengan berbagai aktivitas operasional yang dilakukan, harus didukung penuh. Saya juga akan mengajak pengusaha di Cina untuk membangun kerja sama dengan perusahan ini untuk pengembangan sektor perikanan,” tutupnya. [GHEA]