Jalan Alternatif Baru, Solusi Penanganan Kerusakan Jalan di Leisel

Ambon, MALUKU – Dalam rangka memudahkan akses masyarakat di Kecamatan Leitimur Selatan (Leisel), untuk masuk ke kawasan pusat kota atau daerah-daerah lain di Kota Ambon ibukota Provinsi Maluku, diperlukan adanya pembukaan jalan alternatif baru, guna menjawab persoalan kerusakan jalan yang terjadi di wilayah kecamatan tersebut, terutama pasca bencana tanah longsor 1 Agustus 2012, lalu.

“Di wilayah kecamatan Leitimur Selatan ada banyak titik jalan yang rusak, yang jika dihitung-hitung anggaran perbaikannya bisa mencapai miliaran rupiah. Tetapi setelah perbaikan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kerusakan lagi karena struktur tanah yang rapuh setiap kali musim hujan. Jadi solusinya bisa dengan membuka jalan alternatif baru sebagai penghubung negeri-negeri yang ada di sana, yang didahului dengan kajian dan analisa yang mencakup struktur tanah yang ada,” kata Camat Leisel, Richard Luhukay, di Balai Kota Ambon, Jumat (2/11).

Menurutnya, struktur tanah di Kecamatan Leisel saat musim penghujan, akan goyang dan dapat mengakibatkan patahan serta longsoran. Apalagi, kerusakan yang ada tersebut adalah kerusakan lama yang masih belum tertangani, kemudian ditambah dengan dampak bencana longsor dan menyebabkan kerusakan baru.

Dirinya menilai, pembukaan jalan alternative baru di Kecamatan Leisel ini, penting untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan akses transportasi ke dalam dan ke luar wilayah kecamatan.

Luhukay menjelaskan, pada wilayah adminisratif yang dipimpinnya itu, terdapat titik-titik kerusakan di beberapa negeri yang mengancam keselamatan para pengguna jalan. Misalnya dijalan yang menghubungkan negeri-negeri mulai dari Negeri Hatalae, Naku, Kilang, Ema, Hukurila, Leahari dan Dusun Toisapu, Negeri Hutumuri.

Kondisi tersebut, lanjutnya, ada yang karena kerusakan lama, tetapi ada juga yang merupakan dampak bencana 1 Agustus. Seperti jalan dari Kilang menuju Ema, yang hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja, sebab ada patahan-patahan. Bahkan ada juga yang sebagian ruas jalannya tertutup karena pohon tumbang.

“Intinya, kondisi jalan untuk di sana cukup parah. Jalan yang dulunya sempit, sekarang menjadi lebih sempit lagi dengan kerusakan-kerusakan itu,” bebernya.

Sehubungan dengan ini, Dia mengaku, telah berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon untuk menyampaikan laporan sesuai dengan kondisi teraktual yang ditemui di lapangan.

Koordinasi ini, menurutnya, merupakan salah satu langkah untuk upaya perbaikan jalan. Sehingga bisa menjawab keluhan masyarakat sehubungan dengan kerusakan jalan, yang secara tidak langsung telah menghambat akses dan aktivitas masyarakat.

Namun, tambahnya, terdapat kendala klasik yang dihadapi, yaitu berhubungan dengan ketesediaan anggaran untuk perbaikan kerusakan jalan tersebut, yang nominalnya bisa mencapai miliaran rupiah. [IL]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.