Budaya Maluku 

Struktur Kasta di Kei Kecil Diurai di Group Facebook

Walaupun sudah sangat jarang digunakan dalam kehidupan modern masa kini, sebagian warga adat di Indonesia tidak mungkin terlepas dari pengalaman menggunakan sistem kasta dalam kehidupan sehari-harinya. Saat ini sangatlah sulit ditemukan pembahasan mengenai sistem kasta ini karena memang sudah sangat jarang orang menemukan relevansinya.

Adalah Alto Labetubun, admin grup Facebook Maluku Tenggara – Kei Besar/Kecil (Malra-Kei) yang memulai memaparkan sistem kasta yang dia tahu pada wall grup tersebut pada bulan Februari 2013 yang lalu. Diluar dugaan, ternyata minat anggota grup pada bahasan tersebut sangatlah tinggi, terbukti hingga berita ini ditulis (01/7), warga grup masih terus menambahkan komentar pada diskusi topik tersebut.

Esensi dari topik ini memang tidak serta merta menarik seluruh anggota grup Malra-Kei yang berjumlah lebih dari 9.000 akun tersebut, namun jelas terlihat kesadaran sebagian anggotanya untuk mempelajari dan melestarikan budaya asal mereka. Tersirat pula kerinduan sebagian perantau untuk mengenali budaya tanah asalnya.

Berikut struktur kasta Kei Kecil yang dipaparkan oleh Alto Labetubun.


 

Mel-Mel:

  1. Mel Un; (Mel yang betul-betul menjadi panutan di masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang sangat menjaga tutur kata dan perbuatan dan selalu menjunjung tinggi Hukum Adat);
  2. Mel Jam A Sdangar (Mel-Mel yang banyak hartanya di masyarakat. Namun secara pengaruh, dianggap dibawah Mel Un)
  3. Mel Kab;
  4. Mel Jam A; (Khusus untuk nomer 3 dan 4, beta harus cari lagi narasinya)
  5. Mel Kak Watan; (Mel-mel yang sudah hilang keasliannya karena pernah/suka merampok, mencuri, menipu dan mengingini harta orang lain, sehingga menjadi bahan pembicaraan orang lain)
  6. Mel Muur Bong; (Mel-mel yang sering menfitnah orang, menyebarkan kabar bohong yang bisa membahayakan keamanan dan ketentraman masyarakat)
  7. Mel Ahil Kaneu. (Mel-mel yang asal usul keturunannya tidak jelas)

Ini disebut Mel Sor Fit.

Ren-Ren:

  1. Ren Kerbaw fuar hungar nar-nar; (Ren-Ren yang pandai, cerdik dan punya kekayaan/harta yang banyak)
  2. Ren Bias; (Ren-ren yang biasa, dibanding dengan Ren Kerbauw)

Iri-ri:

  1. Iri-ri Tuar Tom (Iri-ri Pusaka); (Iri-ri yang kemungkinannya datang bersama dengan pendatang dari luar Kei, saat mereka migrasi ke Kei)
  2. Iri-ri Mas Enan (Tiv- Tivut); (Iri-ri yang yang ditebus dari resiko hukuman mati, sehingga kemudian ‘berpindah tuan, atau berhutang nyawa’ dan menghamba kepada orang yang menebusnya.
  3. Iri-ri yang berasal dari Ren, yang disebut Ren Enher Duar; (Ren-ren yang karena berhutang kepada orang lain dan tidak sanggup membayar, namun kemudian utangnya ditebus oleh Mel-mel. Oleh karena itu maka Ren tersebut mengaku menjadi hamba bagi Mel-mel yang menolongnya, dan kehilangan statusnya sebagai Ren-Ren)

Alto sendiri mengakui keterbatasan pengetahuannya mengenai struktur kasta ini, maka dia minta anggota grup yang tahu agar melengkapi atau mengoreksi paparannya. Alhasil, komentar yang mengoreksi atau melengkapi sangat banyak dan berbobot sehingga bukan tidak mungkin diskusi ini dapat dikembangkan dalam sebuah simposium atau pertemuan adat khusus di masa mendatang.

Diskusi selengkapnya dapat dibaca di Group Maluku Tenggara – Kei Besar/Kecil (ps)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.