Daerah Maluku 

Tahun 2014, Vaksin Pentavalen Mulai Digunakan

Pencanangan PentavalenAMBON – Mulai tahun 2014 mendatang, seluruh bayi dan balita yang ada disemua daerah di Indonesia termasuk Provinsi Maluku akan menggunakan vaksin imunisasi pentavalun yang sudah diluncurkan tahun ini oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH beberapa bulan lalu.

“Untuk tahun 2013, target awalnya diberikan kepada 800 ribu anak yang ada pada empat provinsi. Selanjutnya akan diberikan di seluruh Indonesia, dimana di Maluku sudah siap untuk menjalankannya,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr Ritha Tahitu, Rabu (13/11) di Ambon.

Menurutnya, vaksin ini sangat penting bagi kesehatan dan merupakan prioritas dalam pembangunan kesehatan karena dapat mencegah kesakitan, kematian dan kecacatan.

“Tidak boleh ada anak yang sakit, cacat, meninggal karena sakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, makanya vaksin itu ditambahkan,” tandasnya.

Dia menjelaskan, imunisasi tidak hanya memberikan kekebalan terhadap penyakit melainkan untuk membentuk kekebalan tubuh.

Menurutnya, dengan diberlakukannya pentavalen, diharapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan menekan angka kematian bayi dan anak balita di Maluku.

Hal ini, kata Ritha, dikarenakan penggunaan pentavalen dapat meminimalkan kunjungan dan kesempatan penyuntikan.

Vaksin pentavalen adalah vaksin dasar yang mampu mencegah lima penyakit, seperti difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta Hib (Haemophylus Influenza Type .

Dia menambahkan, sebelum penggabungan vaksin, bayi setidaknya harus disuntik sembilan kali untuk mendapatkan vaksin DPT, HB, dan HiB. Tiap satu jenis suntikan harus diulang tiga kali dalam jangka waktu 1 bulan. Dengan hadirnya pentavalen, setiap anak kini hanya perlu disuntik tiga kali dengan jangka waktu yang sama.

Menurutnya, dengan digunakannya vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) bersama vaksin campak, polio dan BCG, maka program imunisasi yang semula untuk pencegahan tujuh penyakit menular seperti difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, tuberculosis pada bayi, polio dan campak bertambah menjadi delapan penyakit menular melalui penambahan antigen Hib untuk mencegah pneumonia dan meningitis pada anak.

Untuk bayi usia 0 sampai 1 tahun, setidaknya harus lima kali dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu hepatitis B (0-7 hari), polio dan BCG (1 bulan), vaksin polio bersamaan dengan pemberian vaksin pentavalen (usia 2, 3 dan 4 bulan) dan terakhir pada saat bayi berusia 9 bulan mendapatkan imunisasi campak. [GKS]

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.