Jelang Pemilu 2014, Wartawan Diharapkan Tetap Independen
Jayapura – Menjelang pemilu 2014, peran media massa sangat dibutuhkan. Pasalnya, media berperan penting dalam rangka mengawal jalannya pesta demokrasi. Namun meski begitu, media juga sering keluar dari jalur hukum dimana ia condong terhadap partai politik tertentu dan menghiraukan azas kenetralitasan-nya.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura, Victor Mambor mengungapkan, wartawan harusnya tetap netral dalam mengawal pelaksanaan Pemilu.
“Wartawan tetap independen, tidak memihak parpol atau caleg tertentu. Wartawan dalam menjalankan tugas peliputan berparokan pada Kode Etik Jurnalistik,” ujar Victor.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan workshop pengawasan Pemilu 2014 yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu Provinsi Papua dan Wartawan Papua Peduli Pemilu (WP3), Kamis (6/3/2014) di Hotel Aston Jayapura.
Koordinator WP3, Aprila R.A Wayar di awal pengantarnya juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, wartawan punya peran penting mengawal Pemilu sehingga perlu mendapat pemahaman terhadap berbagai regulasi tentang Pemilu. Hal itu sebagai pijakan dalam mempublikasikan berita maupun ikut mengawasi jalannya Pemilu.
“Saya berharap, teman-teman wartawan di setiap daerah turut mengawal seluruh tahapan Pemilu dan itu bukti kepdulian kita dalam menciptakan demokrasi sehat sekaligus meminimalisir berbagai kecurangan yang sering terjadi,” ujar Aprila.
Sementara itu, Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua (AlDP), Latifah Anum Siregar yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut memprediksi kemungkinan adanya Golongan Putih (Golput) pada Pemilu 2014 mendatang dan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 20%.
“Saya harap masyarakat pemilih dapat menyalurkan hak politiknya di TPS. Jika tidak, kata dia, akan dimanfaatkan pihak tertentu,” harapnya. (as)