Ekonomi & Bisnis Papua 

Di Papua Ada Freeport Tapi Belum Ada Sekolah Pertambangan Disana

[foto: int]
[foto: int]
Jakarta – Program pemerintahan Presiden Joko Widodo mengenai rencana pembangunan poros maritim dan tol laut banyak mendapat apresiasi. Namun, sayang masih ada banyak persoalan dan keterbatasan yang menghambat hal itu terjadi.

Senator DPD RI asal Nusa Tenggara Timur, Abraham Liyanto mengatakan jika hal itu bisa terwujud maka akan ada pemerataan ekonomi antara di wilayah Indonesia Timur dan Barat.

“Kami mengapresiasi dan mendukung,” kata Abraham di Jakarta, seperti dilansir Merdekacom, Minggu (16/8).

Abraham menyarankan agar pemerintah betul-betul meningkatkan kualitas SDM di wilayah Indonesia Timur.

“Penting juga, dibangun infrastruktur-infrastruktur dan fasilitas publik di wilayah ini,” katanya.

Menurut Abraham, Indonesia timur termasuk Papua memiliki potensi yang luar biasa termasuk potensi pertambangan.

“Di Papua terdapat Freeport dan kaya akan tambang, tetapi sangat disayangkan belum ada sekolahan atau perguruan tinggi pertambangan di daerah Papua,” ucapnya.

Selain itu, kata Abraham Maluku dan NTT kaya akan potensi sumber daya laut khususnya potensi ikan yang melimpah.

“Namun di daerah ini belum ada sekolah atau perguruan tinggi perikanan sebagai saranan untuk pengembangan SDM,” jelasnya. (aK)

Bagikan artikel ini

Related posts

2 Thoughts to “Di Papua Ada Freeport Tapi Belum Ada Sekolah Pertambangan Disana”

  1. lie

    bapak senator sebelum comment googling dl,jgn sembarang kasih statement.slh lg

  2. Roem

    Sudah ada Institut Pertambangan Nemangkawi di Timika, yang punya adalah Freeport, Dan Di Papua ada USTJ Universitas Sains Dan Teknologi Jayapura dengan Fakultas Teknik serta Universitas Cenderawasih, Jadi Pernyataannya Keliru

Leave a Reply to RoemCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.