Mendag: ‘Filipina sudah Punya 300 KEK, Indonesia Baru Punya 6’
Atambua – Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bisa memberikan solusi bagi pengembangan dan peningkatan industri sehingga mampu meningkatkan ekspor nasional. Namun sayang, menurutnya, keberadaan KEK di Indonesia masih tertinggal jauh dibanding dengan negara tetangga seperti Filipina.
“Filipina sudah memiliki KEK sebanyak 300, sedangkan kita baru 6,” kata Mendag pada saat berada tapal batas Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste, di Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (28/11).
Dalam kunjungannya tersebut, Mendag melakukan identifikasi rencana pembangunan industri yang berbasis potensi lokal. Bersama sejumlah pejabat Kementerian Perdagangan dan Muspida, Mendag juga meninjau gerai maritim dan pembangunan pasar di perbatasan.
“Saya ingin melihat dari dekat industri ringan apa yang bisa dibangun di sini guna menunjang kemakmuran masyarakat NTT,” ujarnya.
Industri yang perlu dikembangkan di NTT diantaranya ada peternakan dan pertanian khususnya tanaman jagung.
“Kita masih impor jagung dengan nilai cukup besar. Wilayah NTT ini sangat cocok untuk mengembangkan pertanian jagung,” ujar Mendag.
Lalu lintas perdagangan, kata Mendag, nantinya dapat mengembangkan tol laut yang sekarang menjadi program prioritas pemerintah.
“Harus dilakukan lewat tol laut. Dalam waktu tak terlalu lama, tol laut ini akan melewati pelabuhan-pelabuhan di NTT,” jelas Mendag. (as)