Maluku dan Sulsel Tandatangani MoU
Ambon, indonesiatimur.co – Pemerintah Provinsi Maluku dan Sulawesi Selatan melakukan penandatangan MoU terkait peningkatan promosi citra produk dan perluasan pasar produk/komoditi unggulan Sulsel dan Maluku. MoU ini ditandatangani Kepala Disperindag Sulsel, Hadi Basalamah dengan Kepala Disperindag Maluku, Elvis Pattiselano.
Selain itu juga ada penandatangan MoU antara Kepala Devisi Regional Bulog Sulselbar Didin Syamsudin dengan Kepala Devisi Regional Bulog Maluku Mahmud Hentihu tentang empat komoditas pertama yakni beras sebanyak 47 ribu ton, gula pasir 49 ribu ton, bawang merah 21 ribu ton, dan cabe 32 ribu ton untuk memenuhi pasokan di Maluku.
Penandatangan ini disaksikan langsung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Maluku Said Assagaff, serta disertai penyerahan KUR dari perbankan yakni BRI, BNI, dan BPD Sulselbar kepada UMKM di Maluku.
Dalam sambutannya, Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan, dengan adanya kerja sama dengan Pemrov Sulsel maka dapat menjawab semua kebutuhan yang selama ini kurang di Maluku.
“MoU yang kita lakukan ini dilakukan pada semua bidang, sehingga apa yang kita butuh dan apa yang Sulsel butuh maka sama-sama kita bisa bersinergi untuk memenuhi itu semua yang menjadi kebutuhan kita bersama,”ujarnya
Dirinya juga mengakui, pelaksanaan misi dagang yang disertai dengan pameran mendapatkan dukungan penuh dari Predisen Jokowi, dimana Predisen mengharapkan agar bisa menjadi contoh kepada daerah lain.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan kedatangan mereka merupakan salah satu langkah awal untuk mengembangkan dunia pasar di wilayah timur.
Menurut Limpo, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dikembangkan baik dari laut, darat dan pulau yang dapat digunakan masyarakat secara maksimal.
“Dengan memiliki banyak SDM maka kita tinggal kembangkan saja. Saya sangat yakni Maluku memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki Sulsel begitupun dengan kami jadi tinggal bagimana kita untuk berbagi saja,”ujarnya Limpo.
Ia mengakui, sangat mendukung penuh apa yang menjadi tujuan dari pemerintah Maluku untuk bisa melakukan ekspor ke luar tanpa harus ke Surabaya dan Jakarta tapi dapat diekspor langsung dari Makassar maupun Maluku.
“Saya siap untuk mendukung pak gubernur dengan rencana besarnya, kita harus menembus dunia, berhenti dengan ekspor dari Surabaya dan jakarta kita harus bisa sendiri. Kalau sulsel sekarang ini berjalan, kedepan Maluku juga bisa ekspor,”tandasnya.
Dalam laporan ketua panitia Misi dagang dan pameran, Hadi Basalamah mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk bagimana mengembangkan pasar yang tak hanya fokus pada dunia ekspor namun tentang pengembangan pasar di wilayah timur indonesia.
Kegiatan Misi dagang dan pameran produk/komoditi unggulan Sulsel diikuti kurang lebih 120 peserta yang didalamnya yakni melibatkan SKPD terkait, Perbankan, PT Pelindo IV, PT Tonasa, Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulsel serta 45 pelaku UMKM yang ada di Sulsel.
“Tujuan dari pelaksanaan misi dagang yang kami lakukan ini, untuk mengembangkan struktur dan tatanan perdagangan di kawasan timur, dengan tujuan bagimana menimalisasi destralisasi harga antara provinsi dikawasan timur indonesia,”ujarnya.
Pelaksanaan tersebut, pada khususnya tidak hanya beroritentasi kepada komoditas tetapi Sulsel lebih profesional lagi bagimana meningkatkan peningkatan UMKM selama ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga harus membutuhkan sinergitas.
Ia mengakui, pihaknya sangat berharap target transaksi dalam kegiatan misi dagang di Maluku dapat berjalan sesuai dengan keinginan kedua Provinsi tersebut guna membangun dan mengembangkan dunia pasar. (GJ)