Nasional 

Pejabat Eselon I KKP Meninggal Dunia Karena Covid-19

Jakarta, indonesiatimur.co
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA wafat pagi ini pukul 04.50 WIB (28/9/2020) di RSPAD.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo,
almarhum akan segera dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Sebelumnya dikabarkan bahwa beliau dinyatakan positif menderita Covid-19 pada 9 September yang kemudian ditindaklanjuti dengan perawatan intensif. Kabar tersebut terkait dengan pemberitaan mengenai status positif Covid-19 Menteri KKP Edhy Prabowo yang lebih mendapat perhatian media.

Beliau dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti kunjungan kerja Menteri Edhy ke Kaltim dalam sejumlah acara, antara lain dalam acara pelepasan tukik di Maratua, salah satu pulau kecil terluar di wilayah Kaltim. Rombongan Menteri Edhy, yang termasuk Dirjen PRL Aryo Hanggono, berada di sana selama beberapa hari awal bulan September ini.

Edhy Prabowo mengungkapkan sosok Aryo Hanggono sebagai seorang pekerja keras, cerdas, dan taat beribadah..

“Saya bersaksi, Pak Aryo Hanggono adalah orang baik, berdedikasi tinggi, religius, rendah hati, cerdas dan selalu total dalam bekerja. Bangsa ini khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan telah kehilangan salah satu orang terbaik. Orang yang mendedikasikan hidupnya untuk memikirkan tata kelola ruang laut Indonesia,” ujarnya.

Sementara Dirjen Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar mengungkapkan kehilangannya lewat media sosial Twitter, “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Berduka atas wafatnya sahabat dan kolega terbaik, Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA, Dirjen Penataan Ruang Laut (PRL), KKP. Almarhum orang baik. Semoga husnul khatimah. Amieen YRA.”


Aryo dilantik sebagai Dirjen PRL KKP oleh Menteri Edhy Prabowo pada awal Maret 2020. Sebelum pelantikan pejabat tersebut, Aryo merupakan Pelaksana tugas Direktur Jenderal PRL. Sekitar dua bulan lalu, Aryo juga sempat ditugaskan menjadi Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap menggantikan Zulficar Mochtar. Posisi itu diemban pada 14 Juli hingga 18 Agustus 2020.

Aryo dirawat di RSPAD pada pertengahan September lalu. Ia sempat diisolasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, namun dipindahkan ke RSPAD karena rumah sakit itu mempunyai fasilitas perawatan yang lebih lengkap, seperti ventilator hingga alat bantu kesehatan lainnya. [senopati M]

Sumber: Tempo, Twitter, Jawapos

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.